Friday 19 August 2011

PULANGLAH PELAUT DUKA

dimana dia lelaki itu
kemanakah lagi menghilang
masih tak surutkah lagi api dendam
yang mengikat jiwa setiap masa
dan menjadi luka yang teramat payah
kemana kamu sang jejaka
masih saratkah lagi api cemburu
yang menghanguskan dadamu setiap waktu
hingga kau harus bersembunyi
dari renteten yang membelengu
dan kami disini yang menunggu
seperti pelabuhan tak berpenghuni
menanti peluit ditengah samudera
melangkah pulang bagai pahlawan
dan ingin menjulangmu tinggi diawan
pulanglah pelaut duka
hamburkanlah segala tiram dan mutiara
jadikanlah perhiasan dileher kami
membawa gemerlapnya  indah kepelusuk dunia
harmoni itu kita pintal menjadi kalung
yang akan merantai jiwa dengan mesra
dan kami pun tak lagi menjadi perindu
pada sebuah nilai persaudaraan yang jitu
perpaduan kita rangkai menjadi satu
lalu matahari pun memberi senyum
damai pun membuka ruang buat kita

No comments:

Post a Comment