Intan Eraini
waktu ini aku masih tetap mengenangmu
saat kau pernah bicara tentang hasratmu
menikmati apa yang tak pernah kau rasai
tentang hidup dan tentang ubi rebus
begitu mencecahnya liurmu
saat ku bercerita .
tentang manis dan enaknya penganan
dikala ubi rebus sedang ku nikmati
Intan Eraini ..
disaat sedang geringnya engkau
begitu pilu nya hati
dan kenangan tentang ubi rebus
tak mungkin dapat terlupakan
disaat anak anakmu juga ceria
dan bermula satu gelaran
dalam lembar harian hidupku kini
bila bermula panggilan 'uncle ubi '
begitu sinonim dan mesra hati
Intan Eraini
disaat ku kirimimu dengan penganan ini
kau pun menikmatinya dengan rela
walaupun ada getirnya pada tubuhmu
begitu lemah dan tak berdaya
bila dugaan hidup membebani keluargamu
sedang saat ini kau terlantar tak bermaya
begitu kritikal
dan tak lagi memandang kesebukan dunia
penyakit barah otak yang begitu kejam
tak pernah melepaskan dirimu
dan entah pasrah apa lagi yang bisa terungkap
bila hanya mampu berdo'a
semoga Allah memelihara mu dengan cinta
dan perjalanan hidup ini
menjadi genggaman takdir
yang tak pernah kita jangka