Saturday 20 August 2011

KEBEBASAN

ku bunuh cinta yang menyesakkan jantung
pisaunya berbekas tetesan darah hitam hanyir
tajam berkilau menyusuk kedadamu
biar mampus tak berkutik lagi
bukankah lebih baik begitu
dari kau yang membunuh jiwa raga ku
dengan senjata nesta dan  maki hina
lidahmu itu bercabang tiga belas
mampuslah engkau terperosok dineraka
selamat jalan duhai kekejaman
tak akan setitis air mataku tumpah kebumi
begitu puas dan bebasnya perasaan
bila belengu syaitan hidup tak lagi memburu
kan ku teriak begitu leganya kepada dunia
aku kini insan bernyawa yang penuh bahagia
bila dulu kehilangan nafas saat kau jerut jantung hatiku
meski jasad ku tergantung digenggam hukum
ku rela demi maruah dan wibawa diri
tak lagi kau paksa aku menurut akur
dengan seksa pedih dan luka merintih
tak pernah kau peduli  bila menang ego sendiri
kini jiwa bebas lepas ke angkasa raya
telah lama ku ingin menjadi camar putih berlagu
mengepak sayap keawan gemawan melirik pelangi
dan aku pun berdendang sayang menari nari
bila telah lama tak menjejak kaki ke bumi






































































































































































































































































































































































































































































































































































































































setelah lama kau jerut nafaskua


No comments:

Post a Comment