Friday 19 August 2011

PASRAH

Bila bicara tentang cinta kasih dan sayang
pernah katamu biarkan saja jangan dihalang 
kau bilang biarkan ianya tumbuh mekar berseri 
pabila sampai saatnya akan layu gugur sendiri.

Cinta katamu ibarat air terjun deras mengalir 
mampukah takungan  di pembentung mudik ke hilir
andai geloranya bergulung menghujan badai 
maka biarkanlah ianya  pecah berderai .

Mengapa perasaan itu hidup dalam kesunyian yang sepi
dan dalam suasana  riuh hati semakin terasa sunyi
senda gurau canda teman menjadi sembilu menghiris hati 
dalam gundah gulana kadang kala tersenyum sendiri 
begitulah jiwa bila sedang mabuk asmara 
alam di pandangan hilang ghaib tak terlihat nyata.

Bila petaka rindu dalam lamunan lebih berkuasa
lalu angin semilir menyapa dalam bisikan naluri 
puputnya membawa sedar  itu hanyalah sebuah mimpi
lalu aku terpinggir berteleku mendongak langit kelabu
dalam insaf  tawakkal dan sejuta pasrah aku termanggu
kedukaan itu usahlah berakar tunjang di dalam dada
semoga Allah menunjukkan jalan terangNya
lalu aku pun tak hilang dalam diri  untuk selamanya
bila harapan hidup memberi erti di mana mulanya .

No comments:

Post a Comment