Friday 26 August 2011

BIARKAN AKU


nyahkankan segala jengkilmu itu wahai naluri
biar digunjing dihina dengan seribu nista
bertahanlah selama mana mampumu
iklaskan hati menerima segala umpat keji
bila hidup ini bukan untuk memohon simpati
jadikanlah diri sendiri menurut kehendak hati
dengan jiwa merdeka penuh jujur dan mulia budi
kau akan tenang setenang air dikali
puisi ku adalah nyanyian jiwa
yang takkan bisa kau mengertikan maknanya
bila aku harus tenggelam dalam halusinasiku sendiri
biarkanlah aku bersajak berpuisi
luahkan bicara hati ungkapan seni dalam diri sendiri
mengapa harus kau benci dan sakit hati
bila aku tak mampu berucap dengan kata kata
biarlah lidah pena dan titis tinta bergema suaranya
biarkan aku merajuk menangis
mengungkap rindu meluap kalbu dengan rintih pedih
bila tersenyum dalam gundah dan hati sedih
tak ku raih belas simpati dan bujuk kasih
takkan kau mengerti biar diucap seribu kali
hatiku tak mampu kau beli dengan hasad dengki
bila harganya tak kau nilai dengan hati budi
aku pun menjadi semakin benci dan menyepi

No comments:

Post a Comment