Sunday 20 November 2011

JANGAN KAU PERGI

JANGAN KAU PERGI

Jangan pernah kau ucap
untuk berlalu memaling arah
andai aku mungkir harap
bila senja menutup jingga
malam kelam melabuh tirai
waktu aku masih menunggu
mutiara indah yang kau janjikan.

Bukankah embun masih menitis
waktu kita lena diulit leka
kejora indah masih mengerdip
terang bulan masih bersinar
ayuh .. kita bangun mengutip mimpi
telusuri segala igauan
menyisip cengkerang dan tiram
menjadi kalungan jiwa
mutiaranya kita untai
menjadi satu kalungan
seninya menyusup kalbu.

Jangan pernah kau pergi
tika langkah kakimu kupaut
kuusap rawan hibamu
raih tanganmu kudekap erat
dengan penuh harap
jangan kau pergi
dan dalam relung hatimu
jangan pernah meninggalkan aku.



Saturday 19 November 2011

SERAUT WAJAH

Kita sering saja menjadi tamu
meski lewat canda di ruang sembang
berbicara tentang bulan bintang
juga tentang celaru mimpi yang ngeri
suara kita sering betingkah
meski tak pernah bertentang wajah
masih saja terujud nyata
dalam tulus bicara kata
dan kita saling percaya diri

hari ini kita bersemuka
menatap wajah di skrin webcham
dengan bahasa melantun suara
lalu menjadi haru
kala kita bertatap pandang
pada luhur di garis wajah
ada pilu di bening mata
kita pun menjadi rindu
pada manisnya ukhuwah.

Terasa begitu dekat mengikat
hati kita saling memberkas
pada simpul tali persaudaraan
janji setia kita padu
kasih sejati memberi erti
antara kita tak pernah keliru
lalu setia kasih begitu murni
mesra akrab berpadu janji .

Friday 18 November 2011

RINDU YANG PULANG


Rindu yang pulang
memberi hasrat gemilang
tak ada lagi tusukan duka
menguntai sejuta rasa
hidup pun makin berseri
bila hadirmu memberi erti ..

Rindu yang menyerlah
mempamirkan pesona wajah
membalut luka hati
menyapa bisikan mesra
bunga kasih mula menyeri.

Andai dia yang datang
melupuskan janji setia
menerima segala takdir
rindu yang tak terbela
gundah pun ku hindar
walang hiba memusar
menjadi gelora rindu
yang tak lagi mengharu.

Kita pun memilih
antara hak dan peribadi
membina batas pemisah
kasih mesra yang tulus
mengikati janji saudara
lalu menyemai pohonan di syurga.



Thursday 17 November 2011

KEMELUT JIWA

Akhirnya masih di sini
tak daya kaki melangkah
antara cinta dan sayang
padamu tetap mendalam
saat musim semi cinta
kasih kita pernah merenda.

Mengapa dunia kejam
tak memberiku ruang
untuk  merasa damai
dalam kemelut jiwa
duka tak terbendung
galau tak menghindar
sepi resah kian bertingkah.

Aku ingin lari
mengejar yang tak pasti
hala tuju terhenti
tak tahu kaki terarah
dalam kelam malam aku tergadah
memandang suram bulan
retaknya disapu awan.

Mengapa cepat berlalu
saat indah menjadi duka
kuncup cemburu kembang berbunga
ranting kasih diterjang curiga
dedaun cinta pun lerai
terbakar api gelora
rentunglah tiang mahligai
istana kita punah ranah.




Tuesday 15 November 2011

PELANGI HATI

Dan kini di muara duka
kau menghitung detik kenangan
tenggelam di bawah arus masa
mencari jawapan tentang hidup
lalu yang kau temui sebuah kegalauan
tentang masa depan yang suram
menjadi kacau bilau
serabut hidup yang rawan.

Ada hambatan duka yang mengharu
bila tiada lagi kasih sayang
pada ikatan yang tak memberi erti
dan pernikahan menjadi tunjang
pada kekalutan yang menghantui
diterjang badai kehancuran
kemesraan yang telah mati.

Andai kini dia yang datang
memberi segenap rasa
tentang kasih sayang dan harapan
bersinarlah qalbu dalam kelam gundah
menjadi hasrat yang mengharu
pada keghiarahan seorang wanita
lalu mendung jiwa tak lagi kelabu
hujan rindu tak lagi mengharu
bila pelangi hati memberi seri

cukuplah untuk sekelumit rasa
andai mampu melerai lara
lalu kau nikmati  cinta itu
harga diri seorang wanita
yang menjadi korban sengsara
pada janji nikah yang hampa

Monday 14 November 2011

MAHLIGAI CINTA

Tertenun jua akhirnya
jalinan sutera kasih antara kita
dari anyaman helaian bebenang mesra
lalu kita rebah di hamparan cinta
tanpa diminta ,tanpa duga
do'a dan tasbih kasih kita
bersatu dalam zikir harapan bahagia
buat kita bina mahligai cinta

Aku sangat mencintaimu
sedalam lautan hasrat
memujamu segenap raga
sukmaku merindu
membusar luapan menggebu kalbu
tatkala gemulai lirikan pesona
bicaramu mendakap erat
menyaji santapan jiwa  lara.

Datanglah padaku kasih
maligai impian kita bina
Taj Mahalnya tersergam indah
serlahkan gemilang tugu cinta
limpahkan segenap rindu dendam
lalu kita menjadi Rama dan Sita
pada sebuah lagenda yang nyata .



  • lebih kurang sejam yang lalu



Saturday 12 November 2011

LELAKI ITU BEGITU SEPI

Lelaki itu berdiri dipinggir tiang
tersandang beg hitam kecil dibahu kiri
mencari sesuatu di telefon bimbit
menjadi terkedu kala kuhampiri
itulah pertama kali saling menatap
gugup dan terharu tak terucap.

Kau tampil begitu sederhana
dengan tubuh kecil tak bermaya
bening matamu di balik kaca mata bersinar
ada keharuan rasa di penjuru hatiku
menjadi sayu tika wajahnya ku curi tatap
terlukis duka di sebalik wajah sendu
menyimpan rindu yang mengharu.

Kau menyimpan sejuta rasa kecewa
di sebalik kehidupan masa lalu 
ingatan pada kenangan yang memusar
menjadi dendam yang tak surut
walau hatimu sedang dirayu
jambangan kasih telah mengembang 
memberi haruman di sudut kamar hatimu 
kau tetap tak tertarik 
pada semerbak wangi kuntuman bunga
bila rajukmu tak terpujuk
lalu sepimu menjadi indah .


Thursday 10 November 2011

DETIK PERTEMUAN YANG MENGHARU


Deringan panggilanmu mengejutkan aku
pada sebuah lamunan di pinggir warung
melantunlah suaramu membisik salam
membuat rindu berputik di benak hati
ada rasa yang ingin kuintai
ada dendam kasih yang ingin kulerai.

Kita pun menjanjikan sebuah pertemuan   
meskipun hanya sekilas pandang
cukup memberiku erti yang mendalam 
melunaskan hutang rindu yang melara
merakam sedikit detik yang ada
begitu terharu mengigit sukma
bila bening sayu di bibir matamu
bercerita di raut wajah duka
membuatkan aku terkenang
pada bicara puisimu yang rawan.

Begitu murninya persaudaraan
bila kita memeterai janji setia
hentian bas  Kemunting menjadi saksi
pada jabat tanganmu yang erat
masih terasa hangatnya genggaman 
pada detik perpisahan yang mengharu
memberi sayu
yang tak sedikit padaku.

Aku pun memandang dikejauhan
masih merenungkah engkau di jendela kaca 
waktu titik air mataku merembes laju
dalam perjalanan pulang
bersama deru gerimis yang merintik
menyayat kalbu 
pada sendu yang nyata.

puas...aku puas
rinduku tidak lagi ternanti-nanti
pada detik temu syahdu
buat kukucup sekelumit bahagia
di bibiran jiwa terlunas lara
kita pun patrikan janji saudara
dan setia pun tidak  mungkir


Wednesday 9 November 2011

CELARU RINDU

setiap hari aku hanya mampu membasuh luka hati
mengubati rasa pedih yang tak terbendung
bila tusukan parah tak lagi mampu kurawat
menjadi tuli pada teriakan tanpa suara
mata terpejam tak bisa  memandang lagi 
pada keindahan unggu biru warna pelangi
di balik mega mendung tak berawan
bila rawan hujan berderai tak bermusim
geruh penderitaan pun terus bermukim

aku pun menjadi rindu pada redup sinar matamu 
menikam ulu hati dengan sekelip kerlingan 
yang memukau pada jasad dan rohani
kalbu pun kian parah menyelirat rindu yang bercelaru

ada apa lagi pada sekelumit rasa
bila aku cuma menumpang di sudut dunia 
dengan kesendirian yang melekakan
andai diri tak merasa ingin didekati 
cinta pun mati dengan sendiri

TUGU CINTA

Begitu payah lenyapkan rindu
padamu yang selalu ada
biar ingin melupuskan semua
tak pernah dapat kumungkiri
luapan hati sendiri.

Semalam kutemui lagi dia
membongkar lagi bicara lama 
tak berdaya untukku sembunyikan wajah 
untuk tidak berlaku jujur 
bila cinta  tak pernah berkubur
segalanya menjadi mungkin 
takkan mungkin dapat berpaling
bila kau sentiasa ada 
di sudut hatiku yang tersendiri.

Aku menjadi tersangat rindu
memelukmu didalam angan 
mementerai janji setia 
yang pernah kubina dulu
meskipun istana kau robohkan 
tetap teguh dalam kenangan
menjadi tugu cinta
tersergam indah.

Takkan mungkin tersingkir 
degup rasa yang bergelora
begitu dekat adanya 
meski tak pernah kurasa
ada cinta di sudut hatimu 
tetap kurela
bermain api membakar diri 
bila rentung jiwa memberi bahagia .

MENCERNA IMPIAN

Betapa besar hasrat yang mengebu 
mengharap segalanya mencapai impian 
namun kenyataan tak secerah harapan 
lalu kuncup hasrat menjadi layu 
begitu hampanya hati
mencengkam sanubari
lalu masa pun merubah segala
membayar harga kekecewaan
bergelumang dangan kenakalan remaja 
dirasuk bujuk rakan tak membina
akhlakmu pun terpesung sudah
nakal tak terbendung.

Namun di sebalik semua itu 
ada hikmah yang tak dapat disangkal
keperhatinan seorang guru 
menjanjikan asuh dan bimbing
mendidik di luar alam persekolahan
dan kau pun makin melonjak maju 
mencapai hasrat yang dituju
menceriakan maksud seorang guru 
tak sia-sialah pengorbanan
mendidikmu dengan cekal
bila status pelajar tak lagi kau jengah.

Kini segalanya begitu sempurna
dalam kemelut masa lalu yang berlalu 
masih ada lagi peluang yang cerah
masa depan dapat kau cerna
dengan semangat diri yang kental
lalu keinsafan menjadi penunjuk arah
bila kedewasaan mematangkan fikiran
kau pun punya jati diri dan wawasan

KUNTUM KASIH YANG LERAI

Sunday 6 November 2011

RINDU SEPANJANG MUSIM

Perlukah hati merajuk
dalam kentalnya rasa benci yang tak terpujuk
bila arus pesona memungkinkan segala 
kalian pun hanyut dalam kerakusan rasa
menjadi begitu terasing
lalu membuatkan aku seperti tak berharga
meskipun rinduku sentiasa bersemi 
di setiap musim perayaan begini .
Pernahkah kalian terfikir
bahawa takkan pernah terujud nyata 
kalau saja aku tak mengakui
pada palsunya kecintaan 
melayari bahtera hidup penuh sendu
begitu sabar menjeruk rasa
demi kalian anak -anak tercinta
Pernahkah kalian mengerti
bila sering diasak kata nista
melukakan hatiku dengan parah
luka pun menjadi nanah
bila sentiasa menangis sendiri
kenyataan tak seindah impian
menjadi seorang ayah yang terhina 
dan cacian yang tak memberi ruang
untukku mengecapi bahagia 
sebagai seorang ayah yang merdeka
bila saja kalian memungkiri 
hakku sebagai seorang lelaki 
yang pernah punya anak -anak
dan  isteri tak setia.

Friday 4 November 2011

BAYANGAN MALAM

Aku menjejak antara bayang
telusuri segenap lorong
mencari ruang berteduh
mengikut kaki terarah
gerimis pun mula merintik .

Aku menjadi sangat risau
gementar dalam dingin malam
bila diusik jebakan nafsu
antara  bujuk rayu
aku pun terpanggil
dalam ihsan dan belas kasihan
seorang lelaki misteri
menjadi pelindung .

Aku masih merenung
pada bayang bayang sendiri
mengapa harus terjadi
begitu terbuang
antara ratap dan nasib
begitu payah merenda mimpi
bila puisiku tak diberi ruang
meniti antara bait dan ilusi
menjadi luka yang membarah
bengkak yang menanah..

Tak ada lagi kasih sayang
bila harus bersendiri
diusir dari kecintaan
yang pernah dimiliki
bahagia pun melupus
bila harus menyendiri
dan menyimpan rindu
padamu yang selalu ada
dan selalu ada .