Sunday 7 August 2011

DI KEJAUHAN ITU

dalam kelam suasana remang petang 
berderu angin membelai susuk tubuh yang keresahan 
ombak bergulung dan angin dipantai 
menyaksikan betapa aku gagal dalam pertarungan 
merenung jauh bahtera mudikmu ke hulu
tiang layarnya tumbang satu persatu 
angin semilir membisik  kata selamat tinggalnya 
apakah masih ada lagi hari esuk
bila canda , gurau tangis tawa menjadi mimpi 
sedang dia disisi ku tak ada lagi 
dalam gelombang samudera tak terlihat lambaiannya 
di kejauhan itu kau pun hilang dari pandangan
dan tinggallah aku bersama debu debu  mimpi
dan hari esuk yang tak pernah  pasti ...

No comments:

Post a Comment