Thursday 29 December 2011

KULEWATI SEMUA ANGAN

Kalau saja bisa kulewati semua angan
 menjadi pengantin di bawah langit ke 7
 alam pun menjadi saksi
 pada akad nikah di semesta alam
 jadilah gemawan ranjang pengantin kita
intailah mentari tersipu malu
saat kita bercumbu rayu

Pernahkah ilusi menjadi nyata
 dalam keluh kesah hiba
 andai aku  menanam harap
 daun gelisah melambai angin
 untukku titipkan selamat pulang
 kemboja pun mekar  memanah asmara
 namun engkau tetap tiada .

Di kejauhan ini
 mungkin saja angin mengalih arah
 bisik kasihnya menderu di kaki langit
 buat melor di ujung muara
 hatinya ditawan seri
jadilah aku pencinta sepi
yang kehilangan segala mimpi.

Ya Rabbi
 bukalah pintu redhaMu
 menjadi pencintaMu yang hakiki
 kerna hanya Engkau
 yang sentiasa ada
 dan tak pernah  tiada .

Che Fauziah Idris
KualaKurau
Perak
29 Dis 2011

Wednesday 28 December 2011

JASAD TERIKAT

Kau bunuh aku
tak perlu senjata
 tak perlu racun berbisa
 kau ikat jiwaku
 kau kurung sukmaku
 rohaniku kau tambat
 naluriku kau jerat.

Matilah aku
dalam jasad bernyawa
 membisu tanpa suara
 tak ada lagi madah seloka
 jemariku lemah  terkaku
 puisiku keras membeku
 tak ada lagi bicara pesona
 tak ada lagi gurindam jiwa.

mataku tetap merenung
alam keliling dapat kutenung
 namun apa yang kutatap
 tak bisa kuungkap
 sekadar memendam rasa
 membenam segala lara.

siapalah aku
untuk terakhir kali
 menjadi jasad yang mati
 meski nafas belum berhenti .

Tuesday 27 December 2011

BIARKAN SAJA

 Luluh
 andai jasadku lebur
 bila lilinku tak memberi ilham
 biarkan pujangga meratap di malam kelam
tak lagi sajakku berlagu
 tak lagi puisiku mendayu..

Hancur.......
 kalau debu merembas duka
 biarkan saja
 tak perlu  beban membungkah
 tak kukaut rindu yang terhalang
 hatiku bukan pualam
 untuk ditatang rahsia maknikam
 untuk apa
 kalau hanya menyimpan dendam .

Biarkan saja
 bila kau menyimpan benci
 aku akan pergi
 malam makin tua
 dan kau akan sepi sendiri..

Monday 26 December 2011

LIRIKAN MATAMU

Khalayak mengegar gempa
antara anggur pahit masam berbusa
 meliuk gerak tari
 mengerat rengkuhan alpa
terjebak rangkulan dosa
 mimpi apa permaisuri beradu
 pengeran bertamu pulangnya pagi
 singgahsananya sepi mengeruh
 ada duka memalit rasa.

Dalam samar kilauan cahaya
 terfana pada lirikan mata
 siapa itu mengukir senyuman
terpaku pada gerak hati
andai tatap memberi makna
 terpesonakah aku
pada sorot matamu yang membiru

Bila pria yang datang
 memberi rindu sang khalid
 ada runtun menumpang harap
 andai rohanimu memberi teduh
 raihlah tanganku menginjak pulang
ku rindu pada tahajud malam
di serambi Mekah kita bertandang.
 

TAK SEPERTI DULU

Aku hanya ingin
untuk tak terlalu meminta
sedikit ruang dari waktumu
menemani aku
hanya untuk sedetik cuma
di malam ini
kerna ia terlalu istimewa
mengulangi masa silam
pertama kali
saat aku bergelar isteri .

Kita beriringan
menuju tepian pantai
dielus bayu kasih
meresapi ombak rindu
sukma pun bergetar
dingin menggegar kalbu.

Tapi dapatkah
bila rungutmu berlagu
senandung bebell berkumandang
memukul gegendang telingaku
aku pun membuang rindu
tak lagi merayu
bukan aku tempatnya
menumpah kasih
lalu siapa aku
bila segalanya menjadi mungkir.

MANA MUNGKIN

Gula
ada gula-gula
bancuh seteko kopi 
manis tak sanga
pahit mulut
capai sebutir gula -gula
mata makin mengantuk
seteko kopi panas dilahap
namun tetap menguap.

Puisi
asyik menari-nari
jemari rancak menaip
makin lemah lesu meredap
jari silap merayap
cawan kopi tengkerap
tak jadi terlelap
puisi hilang tak digarap.

Besuk saja
kata mata
hati bertingkah
mana mungkin
kerna besuk ilhamnya lain -lain
tak sama kisah
teruskan meredah
puisi pun tersaji
macam mata gergaji
tetap tonggang langgang.

Sunday 25 December 2011

NAUNGAN KASIH

Sayang
 biar mekar kuntum kasihmu tak layu
andai seri cintamu  indah mewangi
 kuhirup tiap manis madunya
 menjadi santapan jiwaku yang berkelana
 mengutip tiap bahgia yang tercicir
 bila hatimu putih bersih
 kau  menaungiku penuh kasih.

Sayang
 sekian lama cinta kita beradap
 tiap tahun sejarah tergilap
kini dua puluh satu tahun berlalu
terulang lagi kenangan manis
 sergam indah pelamin kita
 masih segar warnanya ditasik hati
 girang senyuman membibit pesona
 anak-anak menjadi buah cinta
 masih terasa pelukan rindu
 waktu tatap matamu membiru..

Sayang
mahligai kita kian teguh
 janji setiaku kian utuh
 salah silapku meruntun pedih
 raih tanganku tak pernah kau sisih
 kita pun menapak jauh kesudut dunia
 mengapai bintang melekap kelangit rindu
menaungi istana kasih
 biar berkurun menggengam payah
 hanya terlerai saat nyawa terpisah.




Saturday 24 December 2011

ENTAH 11

Mencari tapak sulaiman
rasanya mungkin tidak
tapi tak mustahil menjejak
bila ada mutiara tersorok
tiram pun sembunyi
kalau laut makin tenang
aku tak risau karam

Cinta di muara
tak ada cerita terbentung
untuk apa bermandi lara
bila setia pada yang satu
itu pengabdian
cinta suci terpatri.

Teman
kalau dia itu teman
tak cepat angin mengarah
pada jebak dendam
tasik hatiku diselam
jernih bak salju
tak terjerat benci padamu

Musuh
sengketalah aku
tanpa pernah tahu
yang salah dan benar
siapa aku di matamu
yang kutahu
naluriku menyimpan pedih.

Entah kenapa
engkau juga yang kurindu..

SAHARA BERBISIK

Gersang dan usang
sepi mengigit suasana
rebah untaku di dada sahara
selimut debu
namun nyaman keterikan
mentari tetap bersinar.

Ya Rahman Ya Rahim
kau bukakan langit-Mu
mengilham rasa
memberi rindu yang mengebu
tiap kali azan beralun
rinduku meruntun.

Di mana kekasihku
jejakmu hilang di ujung jalan
teralpakah aku
merncarimu tiada
kau tetap bercermin di minda.

Aduh...
rindu nian hati hamba
tak tercari lagi
sahara begitu luas
lalu berbisik angin di gurun
kecintaanku milik sang puteri.

Pasrah
redhalah aku pada kehilangan
andai cintaku beralih arah
kepada-Mu jiwaku serah.

REMBAS DUKA

Derap langkah terhenti
mengimbau duka kenangan
rindu apa di bayangan
entah di mana rahsiaku
engkau yang tahu .

Hatiku yang sarat
menyimpan risau berkarat
renung di raut wajah
engkau tak kelihatan
paras siapa di jendela
melirik pesona rindu
engkaukah itu.

Tak ada lagi cumbu
jauh kurembas duka
mengapai rindu takwa
pada pengabdian
cinta illahi .

Pada redup bujuk perwira
menyembunyi semua fantasi
bagai dedaun kering
melayah di buai angin
rebah terguling
tak siapa-siapa menjeling.

MAWAR MERAH


Indah seri tiada lagi
di mana hilang merahnya
pudar ditelan masa
kelopak berderai
gugur satu persatu.

Mawar merah
indah pada nama
tak seindah mekar
andai kembang tak kekal.

LILIN

Cahaya dalam kegelitaan
bagai dian
cair di dalam dupa
menangis lara kepanasan
apa nasib malangnya
api jua yang dipuja

Sinar menyeri kamar
liuk lentuk gerak tari bayang
dihembus dingin bayu
apa nasibnya api
cahaya juga diharap orang

Tapi bila semuanya tiada
pekat hitam menerawang alam
jelmalah setia lilin
dipuja sejuta harap
merindu di dalam gelap
kala neon gemerlap pesona
titis lagi airmatanya 
dicampak terbuang lalu.

SIKAP

Duri menusuk
dalam daging membusuk
pernahkah kau tau
kesakitan nyilu itu
adalah rohmu yang terdera
pada kerangkamu yang kosong
bila tak lagi bernyawa .

Sakit membekam naluri
dalam dendam amarah
pernahkah kau tau
itu awal dari kebosanan
adalah beban egomu
sedang sikapmu menghimpun barah
pada nanah kebencian.

Siapa gerangan
pada rusuh gegak gempita
tegaskah peribadimu
menjulang tinggi keegooan
bila rebah tersungkur di kaki hawa.

Thursday 22 December 2011

ENGKAUKAH ITU

Menjadi dedaunan
pada julur ranting berpaut
di mana letak hijaunya
bila kuning melayu helaian
akan gugurkah aku
menimpa selerak rerumputan
menjadi basah dititis embun.

Di mana engkau..Tuan Laksemana
telah kusamkah senyumku di tasik hati
hilang seri mayaku membeku
tak ada lagi ungkap kata
tak memerah lagi bunga cinta
kau hilang di mana.

Kala rindu menapak jauh
pastilah mataku terfana
tatapku terpaku di muara
siapa berteman seloka canda
atau aku hanya perindu setia
bila suamu tak lagi kukenal.

PERGILAH PERGI


Jika kau ingin berlalu
ku tak akan menahan
antara kita tak perlu berteman
haluan kita berbeza
cerita kita tak sama.

Kalau kau ingin pergi
aku takkan menanti
kan kupujuk diri
biar retaknya menjadi belah
keping harap terlerai sudah
ku takkan pernah merana
andai luka hati makin melarat
rawan hiba biar kurawat.

Pergilah.. pergi
kembaramu tak lagi kurindu
kenangan jangan mengharu
kita buang jauh onak dan duri
kita tutup pintu hati
tak ada lagi sandiwara
cerita kita menjadi sepi .

MENDAKAP ANGAN


Andai mahligai harapan termusnah sudah
gelora jiwa, gelisah sukma adalah rindu yang tertahan
menjadi igauan dalam rangkulan takdir
tak mampu mendakap angan yang kosong
pasrahlah pada kesetiaan janji yang terucap
tak daya diri berkelana dalam resah kata dan nista .

bila anakanak adalah duri di dalam daging yang menyucuk
dendam pun semarak bagai api yang merusuh
setia pun termanggu pada pintu restu yang tertutup
apalah daya bila sekadar mampu merancang
segalanya bagai terhenti pada hasrat yang digalang.

Samalah kita berdo'a dengan tangan tergadah harap
moga ada keajaiban pada cinta mereka yang dihalang
biar bicara takdir membisik salam-Nya dengan penuh kasih
dan hidup penuh bahagia tanpa ada rasa yang tersisih.

BENING CINTA

BENING CINTA

Bila ada bunga kasih di telapak tangan
belailah ia dilayu jangan
bila pengertian memberi kesan
ubatilah jiwanya yang rawan
andai itu bakti suci
begitu tinggi nilaian budi.

Bila kasih menyusur alur
beningkan cinta jangan dihancur
andai tiba suratan nasib
serah padaNya menentu milik
kita hanya insan biasa
bergantung harap pada yang Esa
andai itu menuntun jalan
tak selamanya jiwa terkorban.

CINTA YANG BERLALU

Biarkan ia pergi semau hati
kau takkan mati
tanpa cinta dunia masih bererti
ragamu masih bernyawa
kuncup cinta masih berbunga
pohon kasih masih merendang
bila ada yang menjadi milikmu
siramilah selalu dengan do'a
menjadi taman syurga di Firdausi

Bila surimu begitu setia
menemanimu dengan rela
bahagiakanlah dia
bila pernah kau berjanji
dalam lafaz ikrar di ijab qabul
jadilah lelaki sejati
andai dia memberi harap
cintamu ingin digalas
setiamu takkan culas
bahgia pun takkan mungkir
biar bersemi selamanya
selalu dan sentiasa selamanya .

SEPI ITU INDAH

Tak ada lagi rindu yang mengebu
gelisah jiwa menghilangkan cinta
resah pun bertandang menjerut sukma
ada ruang yang makin tak terisi
ada bungkam yang mengigit sepi
lalu kesendirian itu menjadi damai yang indah .

KUBURAN CINTA


Mengapa terlalu sepinya alam kurasakan kini
saat keliling bagai kaku diputar waktu
bila kuburanmu mengisi jasad cintaku yang tak pernah mati
masih adakah hasrat hatimu yang tertinggal
andai dapat ku teguhkan kembali impianmu yang terkulai.

Maafkan aku sayang
bila tak mampu membawamu ke pintu mahligai
mimpi yang indah di pudar gerhana di malam kelam
kejora pun menangis saat rinduku meratap hiba
kita pun menjadi terasing dipisah cinta yang merapuh.

Tak ada lagi semerbak harum kasturi cinta
andai setahun kupujuk jiwa melerai kasih
kubina semangat diri lenyapkan duka lara
lalu kenangan kuukir teguh di tugu memori
sebagai lambang cinta kasih begitu setia.

KITA DAN DIA

Kita
sudah tidak perlukah menunggu lagi
walau untuk sekadar waktu
menanti apa bicara dengan seribu alasan
atau teruskan saja hasrat terpinggir
untuk melenyapkan segala ilusi yang basi.

Dia
sudah punahkah  harapan
mengapa mesti dihilangkan cinta kasih dan sayang
sudah reputkah pepohon yang pernah merendang
kemana hilangnya sinar mentari yang jingga dulu
bila redup teduhnya bagai lembayung di ufuk senja.

Kita ..aku dan kau
harus optimis memandang hidup
tak perlu hati menjadi gusar
biarkan saja seluang jauh melaut
dihempas badai yang kian mengaut
kelak ketepian pantai juga pasti pulangnya
kau dan aku ..kita
tetap bersatu mencerna mimpi.

TIADA LAGI

Aku ingin pugar semua mimpi indah semalam
kutebas segala belukar duka yang menyemak hati
duri dan onak tak kubiar lagi membelit harapan
telaga fikiran kujernihkan semula mindanya
biar tak berserabut rindu di awang-awang
angan-angan pun tak lagi berserawang melangkau bayang.

Kujernihkan semula pandangan hati
tak ingin berpaling menatapmu lagi
bila janji setia kau sendiri durhakai
aku pun melerai kasih dengan hati yang tersisih.

Pergilah intan pergilah sayang
hasrat hati jangan tergalang
andai dirimu lepas bebas tak terjangkau
janganlah kau terlena dalam bujuk rayu dan alpa
kala gemulai cinta itu sentiasa mengamit noda
bila mentari tak sentiasa menyinari
andaikan juga hujan rintik di tengah hari.

ANAK ALAM MAYA

Anakku
kehadiranku dimaya pada ini
tiadalah memberi erti
jika sekadar tak punya apa-apa
melainkan cinta tulus sejati
tak ingin durhaka
maupun untuk merasa kecewa
bila hati kita putih bersih
terikat jalinan kasih
meresap jiwa raga
dinginnya bak salji cair
sejuk nyaman mententeramkan jiwa

Kalian anak-anakku
yang kuberi segenap cinta kasih
tak perlu ada yang merasa tersisih
tulus iklas kuberi cinta
antara kalian tiada yang beza
tetap sama dihatiku
walau jarak kita beribu batu.

Kalian gemala hati ibu
ujud yang nyata seperti anak-anak kandungku
sentiasa hadir dalam pelukan
datang mencium tangan
meski cuma dibisik angin lalu
namun kehadiran kalian sentiasa kurasai
lalu kucintai kalian dengan rela
mohon keberkatan penuh redha
dari Illahi kita pohon rahmat dan berkah-Nya
biar ikatan batin kekal kehujung nyawa.

KASIH YANG HILANG

Kasih yang tak berjejak
terlalu lelah dalam pencarian
hingga aku pun memaling arah
tidak perlu mencarimu lagi
bila senyummu bukan untukku.

Tak perlu berkhayal
menitip rindu di awang-awangan
bila saja hati berbisik
kenangan pun kusimpan di dalam diam.

JEMBALANG MENGGODA

Aku sentiasa sedar
jembalang sentiasa mengamit
pada rindu pesona maya
mencelaru mimpi
fana pada realiti.

Sentiasa dijebak leka
andai diburu keliru
rentetan peristiwa
yang tak pernah diduga
memberi pesona celaka.

Waspadakah diri
diburu jembalang rindu
pada muka buku yang tersenyum
menggoda tiap waktu
tanpa jemu .

Aduhai hati
kukuhkanlah peribadi
jangan termakan bujukan syaitan
berteman biar sejalan
membina wawasan dan keimanan..

TAK SENGAJA JATUH


Bila kasih jatuh terjerat
hati tersadung jejak terikat
memang tak sengaja menapak cinta
bukan bersahaja menjebak duka

Kau tak pernah tahu
apa kemelut dalam dadaku
bila merana melupus kasih
jiwa pun sentiasa ingin ku bersih
tak ingin imanku karam
tak sudi menjebak haram

Aku tak ingin mamai dalam mimpi
walau berat lelapku meruntun
keasyikan mabuk dalam asmara
datangnya tak pernah kuduga
kau takkan pernah tahu
keghiarahan itu tak lagi membelenggu.

Monday 19 December 2011

RENTETAN HIDUP


Rentetan waktu di ujung usia
menjadi biasan cermin kehidupan
menongkah arus perjalanan sepi
menjadi bingkai mimpi di ujung malam
lalu lenaku diulit mimpi ngeri
pada sekian hasrat yang terkeliru

Tak adakah lagi harap ihsan
mencari titik sinar di wajah kelam
pada kamar pengantinku yang suram
berserabut dengan serawang duka
menjadi saksi bisu pada nasibku yang malang
pada kelambu pengantinku yang usang.

PERMATA HATI IBUNDA


Datanglah anakku, duhai sayang
tatap matamu mesra ke relung hati
menyimpuh pesona rindu
berteleku bersembah sujud
begitu menyentuh hati
resapkan kalbuku yang maha dalam .

Biar kukucup dahimu, anakku
menatap pada bening matamu nan jernih
menatang pohonan restu
belaian diubun-ubun
bergetar sukmaku
bangkitkan naluri seorang ibu
yang amat mengasihimu.

Duhai anakku ,permata hati
biar kupanjatkan do'a kudus
kita mohon belas ihsan Ilahi
mencapai segala maksud
pada rentetan waktu
melerai rindu dendam
biar alam menjadi saksi
detik syahdu kau mencium tanganku.

BELAIAN KASIH IBU


Terik panas kian mencengkam
menempuh perjalanan jauh
dan panjang
terselipnya sebuah harapan
ingin bertemu
dan bersimpuh
mengharap belaian
kasih sang ibu.

Ku rindu akan senyummu
ku rindu akan cinta kasihmu
peluklah aku dengan
kemanjaanku.
jadikanlah aku
sebagai mahkotamu.
dan biarkan dirimu
sebagai perisaiku.

Umi
sembah sujud anankandamu.
mengharap ampunan
dan redhamu

ANANDAMU....SYEH ABDURRAHMAN...PALEMBANG

Sunday 18 December 2011

MIMPI YANG RETAK


Andai mimpiku retak seribu di ujung jalan
kukutip serpihan cinta yang melukai hati
biar kuhumban semua lara di perigi memori
gemulai rindu kupatahkan rantingnya di ujung usia
tak ada lagi tunas kasih yang memekar seri
kuncup harapan biar layu tak berbunga.

Aku telah leraikan kelopak mimpi di ujung malam
bila harapan untuk berseri dilayu mentari siang
biar bekasnya tak lagi bersisa mengisi kenangan
tanduslah jiwa tanpa rasa yang menggetarkan'.

Pergilah kecamuk rindu yang pernah mengharu
bila terjaga dalam ilusi yang memualkan
tak ada lagi sesak gelora yang mendebarkan sukma
andai tatap matamu tak lagi menyapa igauanku
lenaku tak lagi diulit fantasi berlagu.

PESONA IMPIAN


Engkau
yang menjadi seri begitu indah dalam hatiku kini
begitu lembut dengan pesona wajah menyentuh kalbu
lirikan matamu menikam menyusup keseluruh saraf nadiku
ada cinta yang kembang mekar menyentap jatung hati.

Aku
sangat ingin untuk merealisasikan semua mimpi
membawamu mendiami di puncak mahligai idaman
kita bina bahagia sejati dengan mesra budi
ku rangkul dalam pelukan penuh cinta kasih
harapan ku lantunkan dengan hati bersih.

Datanglah dikau pujaan hatiku
memberi bisik rindu sayang dari getar sukmamu
kita gadahkan tangan memohon restu Illahi
kau dan aku bersanding dalam satu lafaz murni
moga ikatan cinta membawa kita damai sentosa
kita pun bersatu selamanya dalam bahgia.

SAYANG

Sayang...
andai dapat kau selami lubuk sukma ini
kau kau tahu betapa dalamnya rasa kasih ku padamu
telaga cinta dan jurang rindu begitu memusar segenap kalbu
namun bayangan dirimu entah di mana.

Sayang...
telah keringkan rasa rindumu di tasik hati
telah pudarkah warna pelangi di langit cinta
hilang sudahkah rasa sayang yang merajai jiwa
punah sudahkan istana kasih yang terbina dulu.

Sayang..
kiranya antara kita tak lagi bertemu sapa
simpanlah semua kenangan di sudut memori duka
biar ku bina tugu ingatan lambang kesetiaan
andai cintaku tak pernah terlerai di putar masa
relalah aku mernyimpan cinta kehujung nyawa.

GERHANA

Pentas itu begitu bingit
gemerlap neon berbalam-balam mengikut rentak irama
kaki menari meliuk lintuk khayal berpesta
lupa seketika resah gundah kepahitan semalam
gegarlah bumi di hentak ayunan gerak tari.

Ku dongak ke langit malam
tersipu malu bulan terlindung di balik gerhana
ada gerak sayu menyeru aku merenung awan
kelam berbalam menatap pilu telatah insan
asyik leka bersamba ria berdangdut sakan.

Akan punahkah maruah insan dibelengu syaitan
bila mabuk berdansa dengan lengguk tarian pondan
ada cuit dan lirikan berahi kala bertatapan
biar busuk mengelus peluh sesama jantan.

Sampai bila angin akan merubah
bila tiap kali keramaian pasti berulang lagi
telah hilang gema berzanji dan khatam al quran
bagai dulu waktu masih ketinggalan zaman
tapi waktu silam itulah yang memberi harapan
berkatnya perkahwinan sebagai adat yang dilupakan .

TERPISAH 11

Masih saja kau berdiri santun di tebing mata
saat senyummu luruh meluluh jantung hati
berkocak getar tasik rindu tak bertepi
ku pancing hasrat cinta di muara rasa.

Masih ada ngiang merdu suara bernada
menusuk kalbu resapkan kasih di lereng hati
andai dapat kupeluk sukmamu di alam nyata
kan ku pujuk segenap jiwa mencintai dia.

Namun nyatakah harap kasih menjadi satu
andai jarak kita makin menjauh dipisah takdir
lalu kita pun menjadi mungkir pada janji
andai kesetiaan tak lagi mampu terbela.

KELIBAT RINDU

Berbisik hati
merenung kembali cinta yang terbiar
mana dia kelibat rindu
telah hilang santun jiwa dikocak rasa
andai resah menanti kanda tak kunjung tiba.

Bingkisan rindu
ku titip di angin lalu
sempurnakan ingatan kasihku padamu
bila kekanda tiada di mata
hati terbungkam menjeruk luka yang lara.

Tertanyalah hati
masih berbekaskah kasihku di benak hatimu
andai kemaruk cinta tak lagi merajai hati
istana impian pun punah sudah
lalu kau dan aku tak lagi saling bersapa.

BERSAMAMU -TELUSURI RUANG DUKA

Detik terpampang di skrin kaca waktu kutonton tiap Isnin
ada nyilu yang menghiris tangkai hati
ku jelajahi tiap resah dan gelisah empunya cerita
ada duka tak terbendung ditetes airmata lara
begitu rawan hibanya tak terlindung lagi
jerih perit menongkah hidup tak mengharap simpati
namun masih ada mata yang memandang
punya hati dan mulia peribadi
menitip prihatin dalam uluran semangat dan berkat nya pendapatan
ada harta ingin dikongsi
ada bantuan meringankan beban.

Masih ku ingat satu ketika
saat enak suapan pada lengkapnya hidangan
siput babi dipanggang tersiar di layar kaca
menu makanan untuk dijamah penuh selera
tatapan mata anak-anak kecil bagai merangsang nikmat
luka hati kutatap
nasib hibanya kuratap
sampai kini sampai bila pun dan selama-lamanya
kisah itu jadi igauan yang menghantui
begitu nasib manusia yang tak pernah terduga
saat negara sedang terungkai dari cengkaman penjajah
masih harus begitukah nasib
salah siapakah ini
yang punya diri tak ingin berusaha
atau tetap tak mampu meraih segala
andai berjuta keringat menitik di bumi
hidup tetap sengsara tak pernah bertitik.

Begitulah suratan takdir
bila segalanya tak pernah terpinggir
ada hati yang ingin merawat
ada ihsan dari penjawat
tak hilang harta dari uluran sedikit laba
andai janji Tuhan mengantikan lebih pahala.

HIJRAH

Lupakan saja semua keresahan mimpi
mari kita berhijrah dalam menafsir diri
sorak keliru pada pujuk rayu kenangan
kita buang jauh -jauh di dasar ilusi
tak usah di ingati pada pergelutan jiwa
hanya menambah celaru duka.

Mari kita berhijrah bersama
menyingkir segala gelora yang tak bererti
kepastian tak pernah membetulkan bicara
andai hanya menambah beban dan sengsara
biarkan saja di.ucap salam perpisahan
bila kehilangan tak menjanjikan rawan hiba
kita pun hidup dalam realiti yang pasti.

ENTAH

Pernahkah kau benar-benar tak kisah
atau sengaja pura-pura tak hirau
bila di hatimu tak pernah ada benci
cuma berserabut dengan sejuta sangsi.

Bila dia membisu seribu kata
kau pun enggan membuka bicara
memandang pun tak lagi menoleh
namun sukmamu lelah merintih.

Bila dia tak lagi pernah menyapa
kau pun menjeruk segenap rasa
dalam pasrah jiwamu cukup terseksa
titipkan salam tanda kasihmu tetap mesra.

ANDAI

Andai tiada bahagia di situ
mengapa mesti diburu sang waktu
bila kerikil tajam siap menunggu .

Andai telah dikenal pasti
baik sekarang engkau berhenti
dari engkau terus menanti.

Andai segalanya membawa lara
usah dikejar pelangi jingga
sedang nyata mendung menjelma

TIADA LAGI

Aku ingin pugar semua mimpi indah semalam
kutebas segala belukar duka yang menyemak hati
duri dan onak tak kubiar lagi membelit harapan
telaga fikiran kujernihkan semula mindanya
biar tak berserabut rindu di awang-awang
angan-angan pun tak lagi berserawang melangkau bayang.

Kujernihkan semula pandangan hati
tak ingin berpaling menatapmu lagi
bila janji setia kau sendiri durhakai
aku pun melerai kasih dengan hati yang tersisih.

Pergilah intan pergilah sayang
hasrat hati jangan tergalang
andai dirimu lepas bebas tak terjangkau
janganlah kau terlena dalam bujuk rayu dan alpa
kala gemulai cinta itu sentiasa mengamit noda
bila mentari tak sentiasa menyinari
andaikan juga hujan rintik di tengah hari.

KALA BINTANG MENGERDIP

Segalanya mungkin 
menjadi titik kelabu di tirai hati
alam menjadi saksi
pada bisu kata suara
tak ada lagi bisikan mesra
menyapa resah yang bertandang.

Langit malam berkerdip bintang
namun jiwaku begitu suram
mengenang resah rindu
menjadi sepi yang mengharu
tak ada lagi kemaruk kasih
bila kau telah putuskan cinta.

HASRAT TERBELENGU

HASRAT TERBELENGU

Aku menjadi terkeliru
dalam benak memusar gundah
antara merindu diusap ragu
menjadi tandatanya yang tertinggal .

Aku menjadi resah
kala menatap coretan hati
mengungkap bicara rahsia
menduga hasrat yang terbelengu.

Entah
bila cinta perlu berani
perlukah bibir terungkap
pada teka-teki di bait puisi
meluahkan apa yang kurasa
lalu mimpi pun menjadi realiti
atau sekadar berilusi
pada rindu cinta yang tak pasti.

Tuesday 13 December 2011

PULANGLAH PULANG

Kita pun menimba rindu
dari telaga kasih yang syahdu
menyiram roh dan jasad
menyatu dalam hasrat
kasih pun meresap di ranting usia
sayang pun berputik di pohon cinta.

Ada rasa yang membara
menyala api membakar jiwa
ada sendu di bibir mata
ada taman di tebing hati
seraut wajah ingin kutatap
tak lagi rindu mengharap
lalu kau dakap erat sukmaku
bila kusentuh jiwa ragamu.

Rindu pun menapak diriba hati
wangian kasih mengharum kini
bila cinta sejati menyerlah rupa
lalu bahagia pun milik kita.

NAFAS RINDU

Kita pun menimba rindu
dari telaga kasih yang syahdu
menyiram roh dan jasad
menyatu dalam hasrat
kasih pun meresap di ranting usia
sayang pun berputik di pohon cinta.

Ada rasa yang membara
menyala api membakar jiwa
ada sendu di bibir mata
ada taman di tebing hati
seraut wajah ingin kutatap
tak lagi rindu mengharap
lalu kau dakap erat sukmaku
bila kusentuh jiwa ragamu.

Rindu pun menapak diriba hati
wangian kasih mengharum kini
bila cinta sejati menyerlah rupa
lalu bahagia pun milik kita.

MENGIRAI LARA

Bila saja hidup ini bertunjang paksi
putaran masa mengulung segala
titp kenangan di wajah silam
rindu terpukat di jala dendam
ada haru yang terjaring rasa
ada hiba yang terjerat sukma.

Jasad bagai terawang dikayangan
cinta bagai hilang di pandangan
gelora hasrat merusuh segala
naluri hiba tak mampu bercerita
ada kisah yang di celaru mimpi
melara jiwa membawa mati.

HILANG RAGA


Bila dunia telah kehilangan cinta
kasih sayang juga terkubur di lereng usia
rindu kasih menjadi suram yang membekam
kemelut lara terbungkam lorong dendam
ada hasrat yang masih tertinggal
ada dendam yang masih terejam.

Tak ada lagi nilai kemanusiaan
bila jernih hati tak mengisi piala jiwa
kita pun hilang dalam diri
menjadi jasad yang terkubur mati
tanpa hati ,rasa dan raga
tanpa budi ,cita dan cinta
terlekalah dalam dunia kita sendiri
sampai saatnya kita pun harus berangkat
pergi dengan jiwa yang kosong
tanpa apa -apa tanpa siapa -siapa.

RINDUMU

Masa yang berlalu
membawa rindu yang bercelaru
meniti detik kehilangan cinta
memusar haru gelora jiwa

Apa lagi yang tinggal
kalau saja rindumu tak terungkai
simpulan harap mengikat kalbu
denda cemburu merasuk sukma
kau pun terlena
diulit hiba yang berkelana .

TANPA RASA

Kita sering tak pernah dapat menentukan pilihan sendiri
bila ketentuan nasib tertulis tetap pada suratannya azali
bila dia yang ada hanya terdiri sebagai tungak
ragamu terpelihara begitu indah dan anggun tak pernah dijebak
andai luhur hatinya mencurahkan cinta tanpa harap
begitu untung nasibmu dilonjak darjat yang bertahap
bila cinta mewarna hidupmu dengan redha dan tolak ansur
demi kasihnya yang iklas tak pernah ada sudut tepinya
pada ruang hatimu yang kosong tak berisi .

Dia pun merelakan andai kau punya pilihan dari yang lain
namun ada titis air mata yang tertinggal di relung hati
ada luka yang termateri dalam gulana dan sepi
begitulah rawan hati seorang yang bernama lelaki
siapa pernah tahu keluh kesah dan gundah jiwanya
bila merpati putih ingin terbang dari genggaman
menanti jiwanya lara di sibak masa depan
keharuan terbenam di pusar lara yang tertahan
andai ada belas dan sedikit rasa cinta dari ruang hatimu
renungilah pada titik korban dan hancur jiwanya menahan pilu
bila egonya tak pernah tinggi dan begitu mulia berbudi.

CINTA YANG HADIR


Tak pernah terduga
bila akan jatuh cinta 
andai gelora membuka dada 
lekalah insan memendam rasa
menjadi rindu meruntun kalbu.

Sering kali tak terjangka
cinta hadir kali kedua
tanpa meminta -minta
hadir bagaikan air mengalir
nyaman dingin bak angin mendesir.

Dapatkah diri melawan takdir
biar berlari kehulu kehilir
andai kudrat menghambat rasa
iradat pun berkata -kata
bila kembangnya bagaikan bunga 

MERENDA CINTA

Kalau kau merindu
aku juga memendam rindu yang sama
kalau kau bingkiskan sayangmu
ku jua menitip bingkisan kasih padamu .

Jangan kau larakan jiwamu
kerna ku jua akan merana
biar kita merenda cinta
memadu kasih di alam maya.

Datanglah padaku kasih
kita jalinkan ikatan batin
janji setia biar berpadu
kembang kasih janganlah layu
di dunia maya kita bercinta
di alam nyata biar bersua ......

PELAMIN CINTA

Kalau saja pintu hati bisa kau buka
kamar rindu tak lagi menjadi kaku dan bisu
biar desir rasanya menyelinap keruang sepi
menghidupkan kembali rentak nadi yang terhenti.

Terima kasih sayang
bila kau paut pada lemah jemari tanganku yang lesu
aku pun tak lagi longlai menahan sendu dan ragu
andai ragaku kau pimpin tegak berdiri
kita pun meraih waktu mencerna mimpi.

Bila ada rasa rindu dari sekelumit sayang
langkahkan kakimu jangan biar tergalang
ku izin lamaran rindumu menyeri kalbu
kita pun menjadi pengantin pada tautan kasih
lalu pelamin cinta telah mula kita bina
memeterai janji bahagia ini biar selamanya.

WAJAH-WAJAH HASRAT

Ku paut erat pada rangkul tanganmu yang kukuh
mengikut jejakmu ke denai kasih dan sayang
kita pun mengutip semua bebenang hasrat
menganyam mimpi dengan sejuta rasa cinta
menjadi hamparan tiap sudut kamar rindu.

Ku sambut mesra tanganmu penuh harap
menghulur bingkisan buatmu di wajah -wajah puisi
ku titip senyum antara kata dan bait
ku usap kasih antara ayat -ayat cinta
kita pun menyulam hasrat tanpa dosa.

Biarlah tangan kita gadahkan
pada Illahi kita rangkai semua harapan
melimpah getar pada sukma dan impian
kita pun menyatu dalam rahmat kasih Tuhan
kita usai segala mimpi dan angan
rindu pun tak lagi berkelana diawang-awangan.

Marilah kita saling merealisasikan mimpi
antara anganmu dan degup jantung hatiku
menyatu dalam hidup penuh cinta kasih
kita pun tak lagi merangka sebuah ilusi
bila kau dan aku tidak lagi membina angan.

KEJORA TAK BERKERDIP

Bila harus memulakan gerak langkah
kala kaki terkaku pada rentet sang waktu
tak siapa menduga kemana arah hala tuju
bila tiba di persimpangaan yang berliku
timur barat utara selatan penuh keliru.

Bila cahaya menunjuk arah
kemilau lantera membawa pesona
namun kerlip sinarnya tak memberi harap
ada gusar yang tertembat
ada cemburu yang menghambat .

Malam pun makin berlabuh
begitu dingin kala embun menitis di ujung kelam
masih bersisakan riwayat waktu buatmu
andai kejora tak memberi kerdip
kilau bulan tenggelam di balik awan
engkau pun pasrah menghitung detik
kala gerimis mula merintik.

TABIR DI PINTU HARAP

Bila tiba saat duka pada sebuah kehilangan.
ia pun menyimpan hiba dalam sunyi hati maha dalam
lalu ada tangan terhulur memaut harap
mengusap sayang pada tebing hatinya yang lara.

Tak adakah lagi harii esok buat bertamu
pada ruang kosong yang terkunci di kamar sepi
bila hadirnya menghulur salam ingin kau sambut
namun ada suara-suara meningkah cela bersahut
membekukan jiwa dari kata bicara hati
bila pencarian tak berjawab mesra budi
lalu kemelut makin menambah suram jiwa.

Sabarlah sayang
serahkan dirimu pada bicara takdir
andai pintu harapmu terselindung di balik tabir
bila rencana tak menepati janji restu
jangan pernah kecewa dalam merindu
tenteramkan jiwa andai bahagia itu bukan milikmu
terimalah hakikat bahawa cinta tak semestinya bersatu .

RAWAN HIBANYA

Bila bicara tentang cinta yang tulus
itulah cinta kedua terpatri dihati rawannya
bila ingin membina kesatuan yang diredhai
ijab kabul terhalang zuriat yang melarang.

Masih bisakah membina rukun hidup yang kudus
andai jiwa dihambat gejolak nista dan hinaan
andai dibenak nurani anak-anak tak terbetik satu pengertian
betapa hati rang tua begitu sepi dan hiba
bila semua perkara tak mampu terucap lepas
duka dan sengsara menjadi mukim yang melelahkan .

BILA HATI TAK PERNAH DUSTA

Bila hati tak pernah berdusta
pernahkah bicara memusing kata
kalau saja hasrat bisa diraba
takkan pernah rindu semarak menyala.

Andai hati sudah sayang
takkan ujud cinta terlarang
hati adalah rahsia peribadi
pandai-pandailah mengemudi.

Rindu tak pernah salah
kerna ia datang sebagai anugerah
dalam kudrat juga iradat
hanya sekadar penguat semangat .

BUSA-BUSA MIMPI

Andai rindumu makin celaru
memilih kasih antara sayang
biarkan saja kembang berbunga
sampai ketika kan layu jua.
itulah hakikat cinta .

Bila pohonmu rendang memberi teduh
izinkan saja dia berlabuh
mengutip sisa cinta yang tertinggal
di ujung usia sebagai bekal
untuk sedetik merasa bahgia
takkan lama menongkah arus
tiba masanya kembali surut.

Bila gelombang deras membadai
biarkan saja ombak berderai
menerbitkan busa-busa igauan
kala jelang fajar hilang sendiri
bila terleka di lena yang panjang
terpinga-pingalah mentafsir mimpi
antara nyata dan ilusi
sayang...biarkan saja dia di situ

CINTA YANG BERLALU


Biarkan ia pergi semau hati
kau takkan mati
tanpa cinta dunia masih bererti
ragamu masih bernyawa
kuncup cinta masih berbunga
pohon kasih masih merendang
bila ada yang menjadi milikmu
siramilah selalu dengan do'a
menjadi taman syurga di Firdausi

Bila surimu begitu setia
menemanimu dengan rela
bahagiakanlah dia
bila pernah kau berjanji
dalam lafaz ikrar di ijab qabul
jadilah lelaki sejati
andai dia memberi harap
cintamu ingin digalas
setiamu takkan culas
bahgia pun takkan mungkir
biar bersemi selamanya
selalu dan sentiasa selamanya .

KALA RINDU MENYAPA

Kala suaramu lunak berbicara 
ada getar di dalam dada
ada rindu yang mencumbu
ada rasa yang bergelora.

Bila hati berbisik sayang
ada cinta yang membayang
ada celaru yang mengharu
ada cemburu yang berlagu.

Aku tak ingin kau pergi
bila pernah merasa bahagia
walau hanya dalam mimpi
andai mesra saling bersapa
aku tetap ingin
untuk kau selalu ada
dalam hatiku
dalam rinduku.

ENGKAU TAK PERNAH TAHU

Engkau takkan pernah tahu
apa ada dalam dadaku
engkau takkan pernah mengerti
siapa aku dalam hatinya
tak pernah ada kasih sejati
yang ada cuma sengketa menguji
dendam dan nista bagaikan api.

engkau takkan pernah tahu
kasihku tulus bak saudara
hatiku tak pernah curiga
ku tak pernah berbohong
dalam dada ada simpati
bila dukanya menghiris hati.

Tapi engkau takan pernah tahu
ada benci yang bersarang
ada bosan yang menerjang
walaupun sering berkata sayang
tapi benak nuraninya dapat kubayang
tak ada lagi kasih saudara
tak ada lagi rindu menyapa.

Aku dan dia
tak kan pernah sejalan
bila seringkali tak sehaluan
andai keegoaan mengatasi segala
pudarlah rindu kasih sesama
tak ada lagi canda da mesra
lalu antara aku dan dia
bukan lagi siapa -siapa.

BERLARI BERSAMA WAKTU

Aku juga seperti yang kau rasakan
ingin berlari sederas mungkin
mengejar apa yang terlepas dipandangan
mencari apa yang tak ku tahu
di mana adanya
lalu lelah pun menghimpit
begitu letih diputar sang waktu .

Lalu tak pernah kutemui
setiap detik pencarian
kerna aku juga sepertimu
tak pernah tahu
apa sebenarnya yang ku inginkan
lalu jiwa menjadi begitu letih
menyonsong derasnya deruan hidup
menjejak mimpi
bersama ilusi .

Andai mamai sebentar bisa membahagiakan
aku pun ingin terlena diburu angan
meski impian tak pernah pasti
aku tapi tetap saja ingin
mencari bahagia di dalam diam.
bersama harapan dalam angan yang kosong.

LUPAKAN SAJA

Bila pertemuan membuah asmara pada waktu yang salah
celaru mimpimu menjadi api yang semarak membakar
kau akan hangus disambar gelora yang menggila
gejolak nafsu dan hambatan berahi yang mempersonakan
semuanya lasana sekam yang menyimpan bahang dendam.

Jangan salahkan pada pertemuan yang mengharu
bila dipeluk khayalan yang tak terduga
kau pun meniti pada titian rasa yang keliru
menjadi lupa pada realiti yang sedang membelengu
lalu fantasi asmara menjadi igauan yang bermusim.

Lupakan semua bibit-bibit bahana yang mempersona
andai menjadi dosa pada leka yang tak terhindar
kau akan terbelenggu duka nestapa yang berpanjangan
bila segalanya menjadi mimpi ngeri yang menghantui.

Kembalilah pada realiti hidup yang benar
binalah harapan untuk mengecapi bahgia sejati
tunas kasih yang merenek biar diranap kenangan
tetapkan hati pada tungak kukuh yang terpatri
bila dia yang selama ini menjadi pautan hidup
kaukan selamat dalam cahaya iman yang teguh.

DALAM KESENDIRIAN

Adakalanya kesepian memberi sesuatu yang indah
bila ada rindu dan dan desah resah yang mengimbau rasa
tentang sendu kasih yang tesembunyi di awang-awangan
bila tatap wajah hawa berlegar memutari
entah pada siapa cinta sebenar berpaut.

bila rindumu berlagu pada irama yang berbeza
kau pun keliru menentukan harapan berlabuh
memilih kesendirian merenung nasib
pada pilihan atau kebetulan dalam suratan hidup.

lalu memilih untuk senyum dalam pasrah
memaknai impian dan realiti dalam ketentuan takdir
bila hidup tak sering seindah mimpi
biarkan saja andai dapat kau cicipi sekelumit bahagia
dan mencari ketenangan jiwa dengan penuh redha
kau pun akan senang meniti hari yang datang dan pergi
tak ada lagi kata bicara yang salah
tentang memaknai hidup ini
dalam kesendirian yang tak akan sepi lagi.

NILAI KASIH SAYANG

Kita sering impikan persahabatan yang teguh
dalam memaknai ukhuwah yang murni
bila hati dan perasaan kita bertaut erat
antara kasih saudara dan nilai kecintaan
kita pun merasa sangat bahagia
menjalin perpaduan yang diredhai Tuhan

Kita pun bersandar pada ikatan yang kukuh
dalam kasih sayang sesama insan
bila hasratmu bernaung memberi insaf
cinta kasih ibu pun semakin meresap
andai aku tak khilaf .mencurah sayang
ketulusan hatimu sering membayang.

Engkau anak yang sentiasa memberi ingat
pesan dan harapanmu memberi semangat
dalam mengharungi kehidupan yang membelengu rasa
kita pun sering tak pernah alpa
lalu maya ini kita indahkan serinya
bila pelangi ukhuwah terlukis di persada

OMBAK RINDU


Masih terasa dinginnya sepoi angin selatan
mengirai rambut ku dihujung senja yang berbalam
mentari jingga menjadi saksi bisu pada lingkaran rasa
andai rindu kita dilambung ombak gelisah yang sendu
ada jejak yang masih kau tinggalkan dilereng hati
masih mampukah ku iringi bekas telapak kakimu mencari mimpi
bila tersedar dari sasar cinta ternyata kau tiada.

Lalu pada bayu senja ku titip segala pesan
salam kasihku biar berbekas di sudut hatimu
andai aku telah tiada lagi bercumbu dengan waktu
kita pun makin terasing melamun dengan bayangan
dan kita pun makin jauh mengorak langkah terpisah.

DI SUDUT KAMAR HATI

Telah hanguskan rasa cinta di kamar hatimu
bila yang tinggal hanya debu-debu masa lalu
puing -puing rindu menjadi abu yang bertebaran
dipuput angin lalu yang melenyapkan semua mimpi

Di mana kini segala harapan yang menghuni
bila kukuh impian menjadi rebah d ipenjuru duka
kenangan pun kau lenyapkan di pusara tak berkuburan
lalu kau lenyap dalam diri dan peribadi sendiri

Kenapa sayang...
kenapa harus melenyapkan semua titik kenangan
telah hilangkan rasa rindu yang menggoda rasa
telah punahkah rasa cintamu yang pernah bergelora
kemana dia yang pernah kau cintai dulu
tidak ada lagikah rasa cintamu yang membiru.

Andai kau tak ingin lagi mencumbu impian
menetap titk noktah pada pencarian kini
jadilah insan yang murni setenang mungkin
tak perlu kesal pada titik pertemuan
kerna rasa cinta dan rindu dendam
adalah laksana bayang-bayang di sebalik nyata.

KAU TAK SALAH

Tak perlu kau mohon maaf
andai dirimu tak pernah salah
bila keliru dirasuk gelora jiwa
hati yang tandus kau sirami cinta
memberi sejuta cerita
dalam kasih juga simpati
kau pun mengemudi rasa
dalam bahtera kasih yang tak betepi.

Kau tak pernah salah
bila terpaksa meninggalkan cinta
andai dirimu sudah terikat
jangan bermain tali temali
kelak dirimu terbelit
dijerut simpul yang mati
dan kau semakin tak mengerti.

Maafkan saja dirimu sayang
bila pernah menduakan cinta
andai pernah khilaf dalam gelora
hasrat tak daya melawan takdir
bila setiamu pernah mungkir
pulanglah kepangkuan sidia
yang telah lama memberi cinta
bila janji termeterai di ijab kabul.

BICARA TENTANG CINTA

Bila suara hatimu membisik sayang
tentang rindu dan mimpi kasih yang mengharu
perlukah lagi sembunyikan cinta
bila ikat janji telah terpatri
membina bahtera impian
di lautan kasih hatimu berbisik
pada ombak rindu yang berbusa rasa.

Andai jurang duri memagari segala
pada benteng takdir yang terlerai kini
mimpikan saja hasrat hati di angin lalu
menjadi igauan yang menyeri lena tidurmu
kita pun menjaring mentari pagi dengan senyum
meredhai segala aturan hidup dengan penuh rela
andai cinta tetap ada antara tiada
lalu jingga cinta kita songsong ke malam kelam
mengulangi impian kala purnama masih merindu.

Sunday 20 November 2011

JANGAN KAU PERGI

JANGAN KAU PERGI

Jangan pernah kau ucap
untuk berlalu memaling arah
andai aku mungkir harap
bila senja menutup jingga
malam kelam melabuh tirai
waktu aku masih menunggu
mutiara indah yang kau janjikan.

Bukankah embun masih menitis
waktu kita lena diulit leka
kejora indah masih mengerdip
terang bulan masih bersinar
ayuh .. kita bangun mengutip mimpi
telusuri segala igauan
menyisip cengkerang dan tiram
menjadi kalungan jiwa
mutiaranya kita untai
menjadi satu kalungan
seninya menyusup kalbu.

Jangan pernah kau pergi
tika langkah kakimu kupaut
kuusap rawan hibamu
raih tanganmu kudekap erat
dengan penuh harap
jangan kau pergi
dan dalam relung hatimu
jangan pernah meninggalkan aku.