begitu sayunya mentari senja itu
makin ditelan kelam malam dijingga warna
ombak laut yang menghempas tebing batu
seperti sedang memukul jantung hatiku
mengapa begtu hibanya hati
tatkala kerinduan masih tak pernah usai
meskipun suaramu masih sayup diujung dunia
tak pernah lekang dendam kasih bergema
kau dikejauhan itu
begitu tulusnya kasih sayang
merangkai setia dalam ikatan batin
dan kita pun menjadi begitu mesra
meluhur budi dalam kasih Illahi
lalu kita cipta kebahagiaan
menjadi kudusnya kekeluargaan
lalu lewat salam ku hulur diangin lalu
mengharap kau tak pernah melupakan aku
bila kau memberiku semangat hidup
aku pun menjadi terlalu rindu
mengecapi cinta kasih yang dulu
lalu mengharapkan janji setia
untuk tidak lagi terus hilang dariku
No comments:
Post a Comment