Thursday 15 September 2011

AKU SANG HELANG ITU

renungan tajam mataku meliar melilau lilau
 meneliti dengan  perut perit lapar pedih 
terbang serendah mungkin dengan penuh harap 
tak ku temui walau  secebis rezeki dengan mata terhendap
begitu resah dalam pencarian yang amat payah 
tersembunyi dalam riuh pikuk kehidupan
ada kelibat berkeliaran namun begitu waspada diri

bila harapan semakin pudar dalam lirih selayang pandang
mataku terpaku pada sesuatu yang membelit dan menjalar
begitu pesona mataku menikam tepat kesasar 
sang ular membelit mengigit si tikus liar
begitu kembang bunga harapan 
menjadi begitu yakin dan percaya diri
dengan cengkam rakus ku terkam dan genggam
begitu kukuh paruhku meragut meregang

besuk yang belum  pasti dalam kendali diri
perlu terus mencari dan terbang tinggi 
mengepak sayap mengipas pelangi
meluru dilereng lereng bebukitan
demi mencari sesuatu untuk realiti hidup 
bila takdir menentukan begini caraku 
mengenggam tabiat dalam ciri ciri habitat
tak kan pernah mengenang duka lara
bila tak perlu memikir tentang dosa pahala

No comments:

Post a Comment