renungan tajam mataku meliar melilau lilau
meneliti dengan perut perit lapar pedih
terbang serendah mungkin dengan penuh harap
tak ku temui walau secebis rezeki dengan mata terhendap
begitu resah dalam pencarian yang amat payah
tersembunyi dalam riuh pikuk kehidupan
ada kelibat berkeliaran namun begitu waspada diri
bila harapan semakin pudar dalam lirih selayang pandang
mataku terpaku pada sesuatu yang membelit dan menjalar
begitu pesona mataku menikam tepat kesasar
sang ular membelit mengigit si tikus liar
begitu kembang bunga harapan
menjadi begitu yakin dan percaya diri
dengan cengkam rakus ku terkam dan genggam
begitu kukuh paruhku meragut meregang
besuk yang belum pasti dalam kendali diri
perlu terus mencari dan terbang tinggi
mengepak sayap mengipas pelangi
meluru dilereng lereng bebukitan
demi mencari sesuatu untuk realiti hidup
bila takdir menentukan begini caraku
mengenggam tabiat dalam ciri ciri habitat
tak kan pernah mengenang duka lara
bila tak perlu memikir tentang dosa pahala
No comments:
Post a Comment