Monday 17 October 2011

LONGLAINYA LANGKAH KU


tiada lagi keindahan didunia ini 
bila kebahagiaan tak pernah menyapa
menjadi begitu lemah meniti hdup 
membekam lesu  merayap ketubuh 
aku menjadi begitu sakit 
pada pedih perit penyakit
begitu derita
memamah setiap rongga 
menyimpan barah yang terpendam

bila harus merelakan semuanya 
menjadi pasrah dengan janji takdir
meski do'a tak pernah mungkir
aku pun  terus melangkah
meniti pengakhiran hidup
dengan longlai yang teramat payah
dalam suasana  redup suram
tak pernah dapat bermimpi 
menjaring matahari
pada senyum pagi yang cerah

wahai engkau kekasihku
andai hatimu tak pernah berdusta
peluklah aku dengan mesra
meski hanya untuk sesaat
ku ingin mendendang rindu 
pada gemersik nyanyian cintamu
menjadi sebuah memori indah
bersama denganmu
cintaku tak lagi menjadi yatim
andai jasad ku terkubur
kenangan denganmu tetap subur


No comments:

Post a Comment