entah untuk kali yang keberapa
aku masih tetap seperti ini
selalu terlupa pada usia sendiri
begitu alpa pada hakekat hidup
bila samar samar hentian usia
makin kerap menghampiri
aku merasa begitu bersyukur
bila menerima banyak ucapan
dan iringan do'a menusuk kalbu
betapa daifnya diri
bila lalai memandang hidup
dan masih tak pernah peduli
bahawa hidup ini
bukan sekadar berilusi
bila Allah memberi kasih sayangnya
dan peringatan yang anak anak ku berikan
serta pesanan sahabat taulan
aku mula menginsafi diri
tak selamanya dunia ini dalam gengaman
dan tak selamanya menjunjung langit
bila saatnya tiba
tiada lagi adanya aku
hanya sekadar punya nama
yang entahkah masih bertempat
antara kembang dan kuncup
kelopak mawar tak bisa mengharum bagi
No comments:
Post a Comment