Thursday 6 October 2011

KELOPAK MAWAR


entah untuk kali yang keberapa 
aku masih tetap seperti ini 
selalu terlupa pada usia sendiri 
begitu alpa pada hakekat hidup 
bila samar samar hentian usia 
makin kerap menghampiri

aku merasa begitu bersyukur
bila menerima  banyak ucapan
dan iringan do'a  menusuk kalbu
betapa daifnya diri 
bila lalai memandang hidup
dan masih tak pernah peduli
bahawa hidup ini 
bukan sekadar berilusi

bila Allah memberi kasih sayangnya 
dan peringatan yang anak anak ku berikan 
serta pesanan sahabat taulan 
aku mula menginsafi diri
tak selamanya dunia ini dalam gengaman 
dan tak selamanya menjunjung langit 
bila saatnya tiba 
tiada lagi adanya aku 
hanya sekadar punya nama 
yang entahkah masih  bertempat 
antara kembang dan kuncup
kelopak mawar tak bisa mengharum bagi 

No comments:

Post a Comment