Sunday 17 June 2012

AIRMATA MENJADI TINTA



Dapatkah lagi aku secergas cengkerik membingitkan sepi malam
memesrai rimba dan belukar tanpa jemu
kala purnama berwajah siang melirik bintang di balik awan
hingga terkesima saat terbitnya mentari di ufuk timur
lalu tersipu malu menyambut salam pagi di basah rerumputan.

Dapatkah lagi aku sesegar bunga kembang di taman seri
menerima sentuhan embun menghilangkan dahaga siang hari
bila kelopakku menguntai indah di celahan daun
lalu detik demi detik kelayuan mula merantai sepi
gugurlah kelopak mereput lunyai terpijak di bumi..

Dapatkah lagi aku menitip tinta di warkah biru
melirik bait-bait puisi tanpa gema dan lagu
bila gerak jemariku semakin lesu dan kaku
daya diri semakin hilang dalam kuncup semangat
beban tergalas di naluri tak bisa terungkap
gema sarat laungan terperangkap dalam sanubari sendiri.
kelesuan menelanjangi segenap ruang diri
lalu airmata menjadi tinta bergalang ganti
andai takdir menetapkan titik perhentian
dapatkah aku menoktahkan tinta terakhir
mrenjadi bisu dalam bicara
puisiku tak lagi mampu bersuara.

Che fauziah Idris
Kuala Kurau
Perak
16 Jan 2012

No comments:

Post a Comment