Sejak dulu
dari tiap detik dari seluruh hidupku
sentiasa tak pernah bahagia
menggenggam duka yang beku
menjunjung beban yang sarat
tak terlihat nyata
bila mata hatimu tertutup.
Sejak dulu
setiap detik aku menanti
untuk kau melihat resah gelisah
dalam tiap rintih dukaku
dan mengharap agar kau berubah
membuka mata hatimu
melihat yang nyata
bila cintaku menjadi buta .
Sejak dulu
setiap detik hati tertanya
masih mampukah meneruskan hidup
pada sisa-sisa hayat yang tinggal
mengharapkan belas kasihmu
menggenggam setia yang dunggu
sedang aku masih bisa memilih
untuk memilih warna dalam hidupku
sebagai insan yang berhati nurani .
No comments:
Post a Comment