Friday 3 February 2012

DI MANA HATI NURANI

Kalau saja bisa kudengar rintih suaramu ,nak
meraih bening harap ke lubuk naluriku yang maha dalam
pasti kurangkul erat mendekap dalam pelukan
mengusap lara jiwamu meniti impian
punah nian ihsan dari sebuah rentetan waktu
kemana perginya sentuhan insani
kalau saja jejakmu ditinggal pergi
sedang kau tak pernah kenal
tentang erti hidup dan masa depan.

Ke mana hatimu wahai sang ibu
di mana ragamu wahai sang ayah
sedang puteramu merayap di balik ratap
merintih pedih mencari sesuatu buat disantap
jauh sekali buat diusap dan disuap
merayap bagai tak tersapa hati yang menatap
kaki tak beralas
kerikil tajam menikam
pakaian yang lusuh dan pudar warnanya.

Dalam perit lapar dahaga yang ditanggung
takkan mampu si cilik ini mengalas beban
demi sesuap nasi mencari pekerjaan
tak terbitkah belas simpati dari jiwa insan
membelai ubunmu untuk diberi makanan
bila jemarimu mengutip sisa-sisa yang tak terduga
tanpa alas bagai pengemis tak disapa
demi sesuap nasi diamuk selera.

Alangkah luluhnya hati kecilku
andai sekecil itu sudah menanggung beban hidup
sedang perjalanan masa masih jauh teradap
entah apa rintangan menghalang dijalanan
entah kedukaan apa yang meraih keseksaan
sepak terajang masa sedang siap menunggu
atau sinar terang bakal merangkai kedewasaanmu
menjadi manusiawi di tebing usia
andai suratan nasibmu terbela
berbahagialah meski engkau insan yang pernah melara.

KUALA KURAU ,PERAK
3 HB FEB 2012
4.06 AM..

No comments:

Post a Comment