bila hati tak ingin memulakan jengkilnya
seperti sengaja kau datang melantunkan bisikan itu
pelawaan untuk berseteru dan memulakan sengketa
aku pun tak dapat menolak lagi
bila itu bisa membuat kan hatimu puas
lalu bicaramu masih seperti yg kelmarin
sedangkan aku tak ingin mengulanginya
berusaha melupakan jerih perih masa lalu
kau seperti sengaja menginjak injak harga diriku
memesongkan fakta dengan tuduhan melulu
biarpun kelembutan hati tak bisa terjangka
aku pun punya benteng pada harga diri
bila emosi ku kau gugat dengan sengaja
kesabaran pun tidak lagi memberi ruang
haruskah ku gengam setia itu dalam bara api
membakar sukma membangkitkan nyala dendam
menjadi serpihan kaca yang menghiris hati
luka yang lama belum bertaut sembuhnya
kesedihan pun tak mampu berginjak pergi
dimana bisa ku perolih bahagia itu
bila maaf tak pernah mengalun syair
wangian kasih tidak lagi semerbak harumnya
samudera rindu menjadi kontang dan tandus
aku pun merelakan untuk menangis lagi
biarpun pedih kelopak mataku tetap kering
tak perlu lagi jemari mengusap
dan sendu pun berlalu tanpa meninggalkan aku
No comments:
Post a Comment