merindui kasihmu ibu membuatkan aku melara rindu
melena di ribaanmu menjadi bantal empuk yang mengasyikkan
ku rindukan usapan tanganmu membelai ubun ubun dikepala
dan kau pun dendangkan alunan zikir dan ratib yang syahdu
menjadi sejuk jiwa yang kehausan susu dan belaianmu
aku pun meregut tiap waktu tidur malam mu tanpa sedar
bila usia ku menginjak dewasa dan pintar segala
kau curahkan nasihat dan beribu pesanan
meskipun kadang kala itu menyakitkan hati kecilku
semangat keibuanmu tak pernah pudar dalam gusar
dan aku pun menyongsong arus deras perjalanan waktu
menjadi insan dalam hawa kota raya matropolitan
namun hati bimbangmu masih tetap bermaharaja lela
kau berikan aku do'a do'a kudus mu dengan penuh harap
dan aku pun tetap merelakan meskipun sering lalai dan alpa
kini bila keluhan dan nasihatmu menjadi nyanyian jiwa
aku pun menjadi terlalu rindu bila kau hilang dari pandangan
bila jasadmu bersemadi dengan tenang dipusara sepi
kan ku kunjungi bila waktu memberi ruang dengan kuntum kemboja
lalu aku pun mengirim salam lewat ayat ayat suci
meskipun roh mu telah terpisah dari badan
cinta kasih dan pengorbananmu tetap tak mampu ku balas
bila aku terlahir sebagai seorang anak bagimu
aku pun berusaha menjadi insan seperti apa yang kau impikan
No comments:
Post a Comment