Setiaku di puncak gunung
tinggi mengawan tak tergapai
tak mampu dipesong waktu
tak lerai di sergah rayu
pada lirikan pesona impian
pada jabat kasih yang mengharu'
Usah lagi kau bertanya
setiaku bertitik noktah
pada bungkalan dipintu kalbu
terbeku menyimpan sendu
lalu ku sisih segala rikndu
kerna aku tak lagi mengharap.
Sunday, 26 February 2012
DISANGGAH RINDU
Dia begitu teguh menggengam janji
tak pernah goyah pintu sukma
biar diterjang badai gelora
jiwanya kental memasung setia .
Takkan mungkir
andai tercabar degup kasih
cinta menyanggah tetap tersisih
tak terkesima
bila rindunya di puncak duka.
Ada lara yang tersimpan
pada kasih yang tertumpah
pada detik kehilangan abadi
yang tak mampu di ungkap
bila takdir mula berbicara.
tak pernah goyah pintu sukma
biar diterjang badai gelora
jiwanya kental memasung setia .
Takkan mungkir
andai tercabar degup kasih
cinta menyanggah tetap tersisih
tak terkesima
bila rindunya di puncak duka.
Ada lara yang tersimpan
pada kasih yang tertumpah
pada detik kehilangan abadi
yang tak mampu di ungkap
bila takdir mula berbicara.
DI SUDUT NALURI
Jangan pernah mengalih kalam
pada tiitk tinta yang tertuang
kerna bicara tak seindah tafsir
janji setia tak pernah mungkir
antara keluh dan resah mimpi
tiada kalbu memungut dendam
pada rentak tari semalam.
Tak ada tingkah menyahut
pada seru di pinggir kisah
menggengam tulus gema ikrar
di sudut naluri begitu jelas
bila kasih kita tak pernah bermusim.
pada tiitk tinta yang tertuang
kerna bicara tak seindah tafsir
janji setia tak pernah mungkir
antara keluh dan resah mimpi
tiada kalbu memungut dendam
pada rentak tari semalam.
Tak ada tingkah menyahut
pada seru di pinggir kisah
menggengam tulus gema ikrar
di sudut naluri begitu jelas
bila kasih kita tak pernah bermusim.
KELANA JIWA
jangan pernah meniti harap
pada seribu impian terkulai
kelak terbelenggu mengutip mimpi
andai serpih cinta terbiar lalu
bila tak terjangkau kasihmu padaku .
Jangan pernah menabur janji
pada harapan yang tak pernah pasti
kelak merana merawan hiba
andai terleka di bayang dusta
jiwa pun berkelana di relung waktu
Pergilah memugar mimpi
jebak kasih tak terlindung
camar cinta menggepar lirih
unggas riimba menitip tasbih
pada teleku kuburan cinta.
pada seribu impian terkulai
kelak terbelenggu mengutip mimpi
andai serpih cinta terbiar lalu
bila tak terjangkau kasihmu padaku .
Jangan pernah menabur janji
pada harapan yang tak pernah pasti
kelak merana merawan hiba
andai terleka di bayang dusta
jiwa pun berkelana di relung waktu
Pergilah memugar mimpi
jebak kasih tak terlindung
camar cinta menggepar lirih
unggas riimba menitip tasbih
pada teleku kuburan cinta.
RERANTING MIMPI
Andai punah segala harapan
tersungkur lesu di tanah gersang
biarkan kembang tak jadi
dari aku harus menggengam lerai
pada kelopak kuntum yang layu di telapak tangan.
Biarkan tandus bumi menatang
pada gugur kembang terhalang
andai kelak menjadi ngeri
pada reranting yang terkulai
di dahan mimpi yang bercelaru .
Andai punah segala harapan
tersungkur lesu di tanah gersang
biarkan kembang tak jadi
dari aku harus menggengam lerai
pada kelopak kuntum yang layu di telapak tangan.
Biarkan tandus bumi menatang
pada gugur kembang terhalang
andai kelak menjadi ngeri
pada reranting yang terkulai
di dahan mimpi yang bercelaru .
tersungkur lesu di tanah gersang
biarkan kembang tak jadi
dari aku harus menggengam lerai
pada kelopak kuntum yang layu di telapak tangan.
Biarkan tandus bumi menatang
pada gugur kembang terhalang
andai kelak menjadi ngeri
pada reranting yang terkulai
di dahan mimpi yang bercelaru .
Andai punah segala harapan
tersungkur lesu di tanah gersang
biarkan kembang tak jadi
dari aku harus menggengam lerai
pada kelopak kuntum yang layu di telapak tangan.
Biarkan tandus bumi menatang
pada gugur kembang terhalang
andai kelak menjadi ngeri
pada reranting yang terkulai
di dahan mimpi yang bercelaru .
ENTAH SAMPAI BILA
Bila mata hatimu terfana
pada wajah ayu berlesung pipit
rindu pun menyapa igauan silam
antara lengguk dan senyum sipu
dan kau pun mencari mimpi
yang terdampar di dada kenangan .
Namun
entah sampai bila
dapat kau singkap pintu nalurimu
mendekap cinta yang tumbuh
andai tunas kasih mula bercambah
dan kau injak dengan sepatumu
waktu menilik atas dasar kesetiaan.
pada wajah ayu berlesung pipit
rindu pun menyapa igauan silam
antara lengguk dan senyum sipu
dan kau pun mencari mimpi
yang terdampar di dada kenangan .
Namun
entah sampai bila
dapat kau singkap pintu nalurimu
mendekap cinta yang tumbuh
andai tunas kasih mula bercambah
dan kau injak dengan sepatumu
waktu menilik atas dasar kesetiaan.
Friday, 24 February 2012
HIDUP SEPAKAT
Sombong diri jasad terikat
membawa benci orang melihat
hidup sepakat membawa berkat
bersatu padu dalam muafakat.
Malaysia tersohor serata dunia
di bawah pemimpin menteri ternama
rakyat berjasa memberi guna
aman damai membawa sempurna.
Berbilang kaum 1 Malaysia
masyarakat majmuk mengibar bendera
bersatu kudrat bercita jaya
hidup aman membuat jasa.
Pembangunan menyerlah di kota dan kampung
setia disembah mahkota disanjung
hidup harmoni mesra dijunjung
hidup bebas tidak terkurung.
membawa benci orang melihat
hidup sepakat membawa berkat
bersatu padu dalam muafakat.
Malaysia tersohor serata dunia
di bawah pemimpin menteri ternama
rakyat berjasa memberi guna
aman damai membawa sempurna.
Berbilang kaum 1 Malaysia
masyarakat majmuk mengibar bendera
bersatu kudrat bercita jaya
hidup aman membuat jasa.
Pembangunan menyerlah di kota dan kampung
setia disembah mahkota disanjung
hidup harmoni mesra dijunjung
hidup bebas tidak terkurung.
SEJAK DULU
Sejak dulu
dari tiap detik dari seluruh hidupku
sentiasa tak pernah bahagia
menggenggam duka yang beku
menjunjung beban yang sarat
tak terlihat nyata
bila mata hatimu tertutup.
Sejak dulu
setiap detik aku menanti
untuk kau melihat resah gelisah
dalam tiap rintih dukaku
dan mengharap agar kau berubah
membuka mata hatimu
melihat yang nyata
bila cintaku menjadi buta .
Sejak dulu
setiap detik hati tertanya
masih mampukah meneruskan hidup
pada sisa-sisa hayat yang tinggal
mengharapkan belas kasihmu
menggenggam setia yang dunggu
sedang aku masih bisa memilih
untuk memilih warna dalam hidupku
sebagai insan yang berhati nurani .
dari tiap detik dari seluruh hidupku
sentiasa tak pernah bahagia
menggenggam duka yang beku
menjunjung beban yang sarat
tak terlihat nyata
bila mata hatimu tertutup.
Sejak dulu
setiap detik aku menanti
untuk kau melihat resah gelisah
dalam tiap rintih dukaku
dan mengharap agar kau berubah
membuka mata hatimu
melihat yang nyata
bila cintaku menjadi buta .
Sejak dulu
setiap detik hati tertanya
masih mampukah meneruskan hidup
pada sisa-sisa hayat yang tinggal
mengharapkan belas kasihmu
menggenggam setia yang dunggu
sedang aku masih bisa memilih
untuk memilih warna dalam hidupku
sebagai insan yang berhati nurani .
Wednesday, 22 February 2012
DI PENTAS DUNIA
Kalau pentas sudah teratur
laku dan gaya sudah termasyur
gelak dan tawa saling terhibur
semangat perpaduan semakin subur.
Tubuh lelah lesu menyerah
tepuk bersorak puji menyerlah
segalanya benar tiada yang salah
tiada menang maupun kalah.
Berdiri pelakunnya seorang aku
di pentas dunia sering menyeru
sempurna mungkin setiap laku
biarlah aman tanpa seteru.
laku dan gaya sudah termasyur
gelak dan tawa saling terhibur
semangat perpaduan semakin subur.
Tubuh lelah lesu menyerah
tepuk bersorak puji menyerlah
segalanya benar tiada yang salah
tiada menang maupun kalah.
Berdiri pelakunnya seorang aku
di pentas dunia sering menyeru
sempurna mungkin setiap laku
biarlah aman tanpa seteru.
MEMBENTUK SIKAP
Hebat diri kerana harta
hebat budi membawa ke syurga
sombong diri orang mengata
musibah tiba sendirian terlonta.
Tinggi rendah duduk berdiri
pangkat darjat kurnia Ilahi
sentiasa senyum merendah diri
sampai mati orang memuji.
Membentuk sikap berpada-pada
berlemah lembut menutur kata.
kosong iman kosong dada
hidup bagai sampah melata.
hebat budi membawa ke syurga
sombong diri orang mengata
musibah tiba sendirian terlonta.
Tinggi rendah duduk berdiri
pangkat darjat kurnia Ilahi
sentiasa senyum merendah diri
sampai mati orang memuji.
Membentuk sikap berpada-pada
berlemah lembut menutur kata.
kosong iman kosong dada
hidup bagai sampah melata.
Terlonta diri bermandi embun
hidup bagai insan durhaka
dosa dikutip murka ditambun
nasib berpaut dipintu neraka.
Tegak berdiri tinggi mengawan
jatuh tersungkur hiba merawan
besar diri kehilangan kawan
bagai air di luar cawan.
hidup bagai insan durhaka
dosa dikutip murka ditambun
nasib berpaut dipintu neraka.
Tegak berdiri tinggi mengawan
jatuh tersungkur hiba merawan
besar diri kehilangan kawan
bagai air di luar cawan.
Tuesday, 21 February 2012
TERTUNAI JANJI
Jatuh cinta sememangnya indah
kalau menurut hati menyerah
baik bersatu dalam iman
diijabkabul biar berteman.
Kalau bahagia sudah meniti
jangan dilupa segala janji
hidup berkeluarga aman sentosa
saling muafakat menetap cita.
Andai janji tertunai sudah
bertindak sentiasa dalam musyawarah
rukun menyatu memayung setia
jauh dari duka dan lara.
Hidup bersama bersusah payah
memikul beban tak pernah lelah
pedoman diri tak mudah digoyah
mati dipangku dalam hidayah.
BILA HATI MEMBISIK SAYANG
Bila hati berbisik sayang
bila rindu menerbit bayang
bila kasih mengolak jernih
cinta pun terlahir putih bersih .
Andai jodoh sudah tersurat
baik temeterai janji diikat
kasih sayang bukan mainan
setia budi memberi peranan.
Bila cinta sinar manikam
parah jiwa kalbu memendam
rindu terpaut di sukma dendam
hajat menurut ilham mendatang.
Datanglah kasih datanglah sayang
berbimbing tangan kita ke jinjang
pelamin tersergam puadai terbentang
majlis gemilang tetamu diundang.
HASRAT 11
bila kamu masih berlajar
jangan cinta ingin dijajar
biar dulu mengali ilmu
pasti bahagia akan menunggu
kalau saja lulus periksa
biar gembira menunggu kerja
bila ada peluang dijunjung
jasa ibubapa harus disanjung
bila wang sudah cukup
baru berfikir marka di cekup
bila cita-cita sudah membayang
baru boleh berkasih sayang..
TAK LAGI ALPA
Kalau boleh kita sedari
janji Tuhan takkan mungkir
dalam tiap gerak geri
di setiap timbangtara
di penghujung zaman
segalanya punah menjadi debu
bertebaran di ruang masyar
Kalau saja kita insaf
khilaf diri menyongsong nafsu
maruah kian terbela
malu makin membelenggu
terbina insaf diri
pada kebesaran Ilahi
membuka pintu redha
dan kita pun tak lagi alpa
leka mengutip dosa.
janji Tuhan takkan mungkir
dalam tiap gerak geri
di setiap timbangtara
di penghujung zaman
segalanya punah menjadi debu
bertebaran di ruang masyar
Kalau saja kita insaf
khilaf diri menyongsong nafsu
maruah kian terbela
malu makin membelenggu
terbina insaf diri
pada kebesaran Ilahi
membuka pintu redha
dan kita pun tak lagi alpa
leka mengutip dosa.
Monday, 20 February 2012
SIMPULAN KASIH
Telah kukuh simpulan cinta
makin erat ikatan sayang
biar teguh jalinan kasih
rindu piun bertamu di kelam malam
syahdu bermukim di girang petang.
Kala gemerlap berlian cintaku memancar
kilauan hati terpancar indah di seri wajah
hasrat bertekad resapan budi memberi erti
semaian kasih menguntum cinta di pohon setia
ada hasrat yang tetanam
ada rindu yang tersemai .
Kasih kita pun menjadi segunung intan
kala kutitip pesan di angin lalu
menggengam kecintaan yang indah
tercermat hasrat terbuang jangan
kukuhkanlah jemari lembutmu
biar kita bertaut menuju kepuncak restu.
makin erat ikatan sayang
biar teguh jalinan kasih
rindu piun bertamu di kelam malam
syahdu bermukim di girang petang.
Kala gemerlap berlian cintaku memancar
kilauan hati terpancar indah di seri wajah
hasrat bertekad resapan budi memberi erti
semaian kasih menguntum cinta di pohon setia
ada hasrat yang tetanam
ada rindu yang tersemai .
Kasih kita pun menjadi segunung intan
kala kutitip pesan di angin lalu
menggengam kecintaan yang indah
tercermat hasrat terbuang jangan
kukuhkanlah jemari lembutmu
biar kita bertaut menuju kepuncak restu.
RINDU KASIH
Rindu menyapa
serlah kasih
meniti harap
simfoni berdendang
lirik meniti di bibir parah.
Indahnya sabar
semadi setia
hasrat bergelora
mendekap impian
duka kedapatan.
Andai terawang di langit kasih
mimpi tertuang di lelap rintih
pugarkan saja segala hasrat
biar di puja di dalam kudrat
impian insan dalam nurani
tetap terikat di takdir Ilahi.
serlah kasih
meniti harap
simfoni berdendang
lirik meniti di bibir parah.
Indahnya sabar
semadi setia
hasrat bergelora
mendekap impian
duka kedapatan.
Andai terawang di langit kasih
mimpi tertuang di lelap rintih
pugarkan saja segala hasrat
biar di puja di dalam kudrat
impian insan dalam nurani
tetap terikat di takdir Ilahi.
Sunday, 19 February 2012
ENGKAU YANG SEPI
Menatap raut wajah di garis duka
bersendi rawan mengulit rindu
hari bertingkah memagut sunyi
tahun berlalu memamah sepi
begitulah engkau, wahai abang
Mungkin detik ini bisa mengubah
pada kelangsungan usia disenjakala
ada seberkas sinar memancar seri
serlahlah si bunga di ribuan kuntum
semoga harumnya menghiasi kamar
sudut hatimu tak sepi lagi
tidur malammu berteman suri
mimpi pun menjadi indah.
Itulah do'aku di setiap waktu
sejahteramu kupanjatkan dari Ilahi
bahagiamu biarlah meniti hari
senyummu terus berseri
meski sepi itu tetap sama
dengan ribuan berkah-Nya
engkau tetap dalam bahagia.
bersendi rawan mengulit rindu
hari bertingkah memagut sunyi
tahun berlalu memamah sepi
begitulah engkau, wahai abang
Mungkin detik ini bisa mengubah
pada kelangsungan usia disenjakala
ada seberkas sinar memancar seri
serlahlah si bunga di ribuan kuntum
semoga harumnya menghiasi kamar
sudut hatimu tak sepi lagi
tidur malammu berteman suri
mimpi pun menjadi indah.
Itulah do'aku di setiap waktu
sejahteramu kupanjatkan dari Ilahi
bahagiamu biarlah meniti hari
senyummu terus berseri
meski sepi itu tetap sama
dengan ribuan berkah-Nya
engkau tetap dalam bahagia.
BICARA DO'A
Syahdu nian bicara do'amu
kala menyingsing terbitnya fajar
mentari mengintai di sudut timur
melambai hasrat getar sukma insani .
Semoga saja jodoh termeterai
dalam kelangsungan tujuan hidup
bila ikatan menjanjikan setia
biar kasih memesrai jiwa.
Andai kuntum rindu berbunga indah
seri warna menghambat gundah
tetapkan cinta pada satu matlamat
kukuhkan niat di hati bertekad.
kala menyingsing terbitnya fajar
mentari mengintai di sudut timur
melambai hasrat getar sukma insani .
Semoga saja jodoh termeterai
dalam kelangsungan tujuan hidup
bila ikatan menjanjikan setia
biar kasih memesrai jiwa.
Andai kuntum rindu berbunga indah
seri warna menghambat gundah
tetapkan cinta pada satu matlamat
kukuhkan niat di hati bertekad.
JEJAK HARAPAN
JEJAK HARAPAN
Tak akan pernah ada titik terang
antara gelap dan pekatnya malam
andai melupus iman dan takwa
walau beribu neon menyala.
Di mana cahaya jiwa
antara haru dan beban resah
biar getar bertebar
biar gundah menggelepar
bila hatimu sedikit terkesima
pada pengertian tentang azali
juga jejak mimpimu berisi
kau takkan lagi merana
menjadi insani yang bermakna
dalam tuntutan hidup
dan cinta-Nya dapat kau hirup .
Tak akan pernah ada titik terang
antara gelap dan pekatnya malam
andai melupus iman dan takwa
walau beribu neon menyala.
Di mana cahaya jiwa
antara haru dan beban resah
biar getar bertebar
biar gundah menggelepar
bila hatimu sedikit terkesima
pada pengertian tentang azali
juga jejak mimpimu berisi
kau takkan lagi merana
menjadi insani yang bermakna
dalam tuntutan hidup
dan cinta-Nya dapat kau hirup .
KARISMA MIMPI
Mimpi yang indah selalu memberi makna
pada sebuah tidur yang panjang
walau karismanya tak terlihat nyata
bila bahagia mengulit lena
kita pun tetap ingin bermimpi lagi
biar sekadar ilusi bersemadi
pesonanya memberi erti .
Kalau terjaga di titian hari
imaginasi pun menyerlah
tetap saja bisa berilusi
buat tatapan minda rohani
mencari titik terang di jiwa
agar kelana tak lagi berduka .
hidup pun tetap indah selamanya.
pada sebuah tidur yang panjang
walau karismanya tak terlihat nyata
bila bahagia mengulit lena
kita pun tetap ingin bermimpi lagi
biar sekadar ilusi bersemadi
pesonanya memberi erti .
Kalau terjaga di titian hari
imaginasi pun menyerlah
tetap saja bisa berilusi
buat tatapan minda rohani
mencari titik terang di jiwa
agar kelana tak lagi berduka .
hidup pun tetap indah selamanya.
Wednesday, 8 February 2012
MELUPUS LARA
Kala kutatap bening matamu seorang ibu
tergenang sayu titis airmata penuh haru
tergenang sayu titis airmata penuh haru
jauh di lubuk hati kuselam rawan hibanya
andai hadirku megores duka dijengah kenangan
bila jejak bertapak yang ditinggal pergi
telah ada langkah menetap dihujung kaki.
Maafkan aku
andaiku singgah melupuskan lara
seorang lelaki yang ditinggal pergi
lalu hidup kami saling mengisi
bila aku juga tak sepi meratap nasib
pada detik kehilangan yang memilukan..
Izinkan aku
memintal bebenang kasih
menjalin tenunan harap
antara kenangan dan nafas hidup
lalu tersulam hamparan kasih
dengan luhur hati dan setia budi
mengharap sinar menelan kabus
menjunjung izin dan do'a restu
dapat kurangkul kemuliaan seorang wanita .
SEANDAINYA KAU PERGI
Jangan diucap selamat tinggal
pada sebuah detik kepergian
kerna kau tak pernah salah menafsir
pada sebuah kepedihan hati
andai kesedihan memberi lara
dan kau tak tega menanggung sengsara.
Pergilah sayang mencari damai
biar lukamu tak lagi berdarah
bila kepiluan sering membelenggu
lupakan saja resah dan rasa ragu
andai masa bisa berubah
hidupmu pasti kan menjadi indah.
Ku nanti saat kau kembali
pada waktu hatimu tenang
kita jalinkan mesra bersapa
tanpa sendu dan airmata
murni ukhuwah dan kasih sejati
lalu bahagia kita memberi erti.
pada sebuah detik kepergian
kerna kau tak pernah salah menafsir
pada sebuah kepedihan hati
andai kesedihan memberi lara
dan kau tak tega menanggung sengsara.
Pergilah sayang mencari damai
biar lukamu tak lagi berdarah
bila kepiluan sering membelenggu
lupakan saja resah dan rasa ragu
andai masa bisa berubah
hidupmu pasti kan menjadi indah.
Ku nanti saat kau kembali
pada waktu hatimu tenang
kita jalinkan mesra bersapa
tanpa sendu dan airmata
murni ukhuwah dan kasih sejati
lalu bahagia kita memberi erti.
Sunday, 5 February 2012
GEMERSIK KALBU
Kalau aku adalah rindu itu
pasti sakit terlontar dilantun hati
gemersik kalbumu membuai gelora
aku terlontar kehulu kehilir
dilambung gelombang asmara insani
tak pernah diam terpaku
diamuk cemburu dan rintihan kalbu.
Kalau aku adalah cinta itu
pastikan lelah dilonta impian
menjadi jerih dipasung harap
tak pernah tenang dijerat kasmaran
asmara pun membelenggu ku
begitu lelah di mimpi insani
antara bahagia dan remuk sengsara.
Wahai insan yang sedang mabuk kepayang
hargailah detik di saat kuhadir
bila tidak ada lagi ragaku dibatinmu
kamu akan kehilangan erti hidup
menjadi kosong jiwa dan termanggu sepi
bak penyair yang ketandusan ilham.
gemersik kalbumu membuai gelora
aku terlontar kehulu kehilir
dilambung gelombang asmara insani
tak pernah diam terpaku
diamuk cemburu dan rintihan kalbu.
Kalau aku adalah cinta itu
pastikan lelah dilonta impian
menjadi jerih dipasung harap
tak pernah tenang dijerat kasmaran
asmara pun membelenggu ku
begitu lelah di mimpi insani
antara bahagia dan remuk sengsara.
Wahai insan yang sedang mabuk kepayang
hargailah detik di saat kuhadir
bila tidak ada lagi ragaku dibatinmu
kamu akan kehilangan erti hidup
menjadi kosong jiwa dan termanggu sepi
bak penyair yang ketandusan ilham.
Friday, 3 February 2012
DI MANA HATI NURANI
Kalau saja bisa kudengar rintih suaramu ,nak
meraih bening harap ke lubuk naluriku yang maha dalam
pasti kurangkul erat mendekap dalam pelukan
mengusap lara jiwamu meniti impian
punah nian ihsan dari sebuah rentetan waktu
kemana perginya sentuhan insani
kalau saja jejakmu ditinggal pergi
sedang kau tak pernah kenal
tentang erti hidup dan masa depan.
Ke mana hatimu wahai sang ibu
di mana ragamu wahai sang ayah
sedang puteramu merayap di balik ratap
merintih pedih mencari sesuatu buat disantap
jauh sekali buat diusap dan disuap
merayap bagai tak tersapa hati yang menatap
kaki tak beralas
kerikil tajam menikam
pakaian yang lusuh dan pudar warnanya.
Dalam perit lapar dahaga yang ditanggung
takkan mampu si cilik ini mengalas beban
demi sesuap nasi mencari pekerjaan
tak terbitkah belas simpati dari jiwa insan
membelai ubunmu untuk diberi makanan
bila jemarimu mengutip sisa-sisa yang tak terduga
tanpa alas bagai pengemis tak disapa
demi sesuap nasi diamuk selera.
Alangkah luluhnya hati kecilku
andai sekecil itu sudah menanggung beban hidup
sedang perjalanan masa masih jauh teradap
entah apa rintangan menghalang dijalanan
entah kedukaan apa yang meraih keseksaan
sepak terajang masa sedang siap menunggu
atau sinar terang bakal merangkai kedewasaanmu
menjadi manusiawi di tebing usia
andai suratan nasibmu terbela
berbahagialah meski engkau insan yang pernah melara.
KUALA KURAU ,PERAK
3 HB FEB 2012
4.06 AM..
meraih bening harap ke lubuk naluriku yang maha dalam
pasti kurangkul erat mendekap dalam pelukan
mengusap lara jiwamu meniti impian
punah nian ihsan dari sebuah rentetan waktu
kemana perginya sentuhan insani
kalau saja jejakmu ditinggal pergi
sedang kau tak pernah kenal
tentang erti hidup dan masa depan.
Ke mana hatimu wahai sang ibu
di mana ragamu wahai sang ayah
sedang puteramu merayap di balik ratap
merintih pedih mencari sesuatu buat disantap
jauh sekali buat diusap dan disuap
merayap bagai tak tersapa hati yang menatap
kaki tak beralas
kerikil tajam menikam
pakaian yang lusuh dan pudar warnanya.
Dalam perit lapar dahaga yang ditanggung
takkan mampu si cilik ini mengalas beban
demi sesuap nasi mencari pekerjaan
tak terbitkah belas simpati dari jiwa insan
membelai ubunmu untuk diberi makanan
bila jemarimu mengutip sisa-sisa yang tak terduga
tanpa alas bagai pengemis tak disapa
demi sesuap nasi diamuk selera.
Alangkah luluhnya hati kecilku
andai sekecil itu sudah menanggung beban hidup
sedang perjalanan masa masih jauh teradap
entah apa rintangan menghalang dijalanan
entah kedukaan apa yang meraih keseksaan
sepak terajang masa sedang siap menunggu
atau sinar terang bakal merangkai kedewasaanmu
menjadi manusiawi di tebing usia
andai suratan nasibmu terbela
berbahagialah meski engkau insan yang pernah melara.
KUALA KURAU ,PERAK
3 HB FEB 2012
4.06 AM..
Subscribe to:
Posts (Atom)